tag:blogger.com,1999:blog-79927522714352758562024-03-05T16:05:34.805-08:00Atjeh Lam Seunarai SeudjarahFaisal Rasyidishttp://www.blogger.com/profile/00842912993404329736noreply@blogger.comBlogger114125tag:blogger.com,1999:blog-7992752271435275856.post-43069125768243604442019-05-07T15:32:00.001-07:002019-05-07T15:32:47.364-07:00Surat Sultan Aceh Kepada Sultan Turki Terkait Penjajahan Belanda<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="h3" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 24px; line-height: 1.1; margin-bottom: 10px; margin-top: 20px;">
<em style="box-sizing: border-box;">Kesultanan Aceh Darussalam dengan Kesultanan Turki Utsmaniyah pertama kali dibangun Suthan Ali Riayat Syah Al Qahar yang memerintah dari tahun 1557-1568 dengan Sulthan Salim Khan (Sultan II Selim). Ketika Belanda menginvansi Aceh pada 1873 hubungan itu masih terjalin. Sultan Aceh Muhammad Daod Syah mengirim surat kepada Raja Turki, Sultan Salim.</em></div>
<div class="text-content-mob" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 1.5;">
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
Pada bagian atas kanan surat tertulis “Ke Negeri Rum, Konstatinopel, bab al ‘Ali”. Pada surat itu juga tertera stempel Kerajaan Aceh, Cap Sikureng, yang berisi nama sembilan nama Sultan Aceh, yang di lingkaran tengahnya tertera nama Raja Aceh yang sedang berkuasa, Sultan Muhammad Daod Syah dan di sebelah kanan cap sikureng tertera nama Tuanku Hasyim bin Tuanku Kadir dengan tarikh tahun 1273 Hijriah.</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
<em style="box-sizing: border-box;">Ke Negeri Rum, Konstatinopel, bab al ‘Ali<br style="box-sizing: border-box;" />Maha benar firman-Nya dan bagi-Nya kerajaan, wahai, Yang memenuhi keperluan, wahai Allah Yang Maha Tinggi.</em></div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
<em style="box-sizing: border-box;">Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang: Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam; Kepada-Nya lah kami minta pertolongan dalam urusan dunia dan agama. Akibat yang baik adalah bagi kaum yang taqwa dan tidak ada permusuhan kecuali bagi orang yang berbuat jahat. Sejahtera dan selamat atas yang paling mulia di antara para Nabi dan Rasul, Junjungan kita, Nabi kita serta Pemberi syafaat kita, Muhammad Salallahu ‘alaihi wa’ala ‘alihi wa sahbihi wassalam.</em></div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
<em style="box-sizing: border-box;">Wahai Allah, berilah kemenangan kepada mereka yang berjuang bagi agama Islam. Wahai Allah, tinggalkanlah mereka yang meninggalkan agama Islam. Kemudian: Limpahkanlah salam sejahtera atas Baginda, atas Kemuliaan Baginda yang terhormat, serta rahmat Allah dan berkah-Nya, Tuan-tuan kita yang luhur, dan syarif-syarif kita yang mulia dan terhormat, syarif dan teladan kita Abdullah, putra mendiang Syarif Muhammad bin Aun dan selanjutnya Tuan kita dan teladan kita Sayyid As’ad, semoga Allah melindunginya di dunia dan akhirat. Semoga Allah memberi kita nikmat arti kehidupan beliau di dunia ini. Amin. Beliau-beliau akran dengan tuan kita, Khalifah kita, Raja kita, khaqan yang terbesar dan tertinggi, Tuan kita Sri Sultan di dua benua dan dua samudera, pengurus atas dua kota suci yang mulia (Mekah dan Madinah). Tuan kita Sultan Ghazi (yaitu yang telah berjuang demi agama kita, jelasnya melawan bangsa Rusia) Abdul Hamid Khan, putra tuan kita Sultan Ghazi bin Abdulmajid Khan.</em></div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
<em style="box-sizing: border-box;">Pembicaraan dan pertanyaan mengenai keadaan Sri Paduka Yang Mulia, dari Kami di Negeri Aceh, Paduka Sri Sultan Alaiddin Muhammad Daod Syah bin Sultan Alaiddin Mansur Syah, menetap sebagai bayangan Allah di dunia, sementara Raja berkedudukan dalam pekerjaannya di Negeri Aceh dan di benteng Keumala. Kami sampaikan urusan dan keadaan kami kepada Allah dan kepada Paduka Tuan Yang Mulia dan kepada Sri Baginda Tuan Khalifah dan Raja kami, Malik kami, Sultan Ghazi Abdul Hamid Khan, disebabkan oleh kafir Belanda terkutuk yang sampai sekarang sudah 24 tahun berusaha untuk mengepung semua tempat kami, yang menguasai laut serta menutup semua kuala (muara sungai kecil), 127 jumlahnya. Nama-nama kuala itu saya lampirkan dengan surat permohonan kepada Sri Paduka Yang Mulia ini. Kafir Belanda telah menutupinya dari laut dengan mercu suarnya (kapal uap) dan ia tidak membolehkan orang Islam keluar masuk. Malahan nelayan di laut ditahannya dan dibawanya ke Betawi sebagai tawanan. Berapa orangkah di antara kaum muslimin yang sudah dicelakakan oleh orang jahat itu di Negeri Aceh?</em></div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
<em style="box-sizing: border-box;">Begitulah keadaan dan aduan kami ke hadapan Sri Baginda Tuan Malik dan Khalifah serta Raja Kami.</em></div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
<em style="box-sizing: border-box;">Kemudian, dalam sebuah sejarah lama telah kami dapatkan bahwa pemerintahan di negeri Aceh bersama dengan pemerintahan Tuan dan Malik kita Sultan Ghazi Salim Khan, pada suatu tahun, yaitu tahun 1208 (1993-1794 Masehi), ia telah mengirim 44 orang Turki dan 8 meriam. Lalu kafir Belanda yang terkutuk itu telah memerangi negeri Aceh dan meriam-meriam pun dibawanya ke tanah Betawi. Dan sekarang didudukinyalah semua tempat dengan melawan kita serta mengepung laut dan menutup semua pintu gerbang dengan tak membiarkan seorang pun di antara muslimin bernafas.</em></div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
<em style="box-sizing: border-box;">Karena itulah kami harapkan rahmat Allah Yang Maha Pemurah serta kebajikan dan kemurahan hati Sri Paduka Yang Mulia, dalam perlindungan Allah Ta’ala, serta Tuan, Malik, Khalifah, Raja, Malik kita Sultan Ghazi Abdul Hamid Khan bin Sultan Ghazi Abdul Majid Khan, semoga Allah memberi kita nikmat akan kehidupan dalam urusan agama maupun dunia. Amin.</em></div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
<em style="box-sizing: border-box;">Itulah permohonan kami ke hadapan Tuan, Khalifah, dan Raja kami, agar kami dapat mengusir musuh kami ini dari kerajaan kami dan mengalami ketenangan dalam kerajaan kami, dan penduduk kerajaan kami, serta boleh menegakkan agama kami demi Allah Tuhan semesta alam dan bagi yang termulia dari pada segara Rasul Allah, Muhammad penutup para Nabi, sallalahy ‘alaihi wa sallam.</em></div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
<em style="box-sizing: border-box;">Kami mempunyai seorang kuasa usaha di Penang dan Singapura, yaitu Syekh Ali.<br style="box-sizing: border-box;" />Itulah jalannya peristiwa di negeri Aceh dan Allah adalah sebaik-baik saksi. Allah cukup sebagai wakil.<br style="box-sizing: border-box;" />Di sini berakhirlah sembah kami dalam kebaikan, Amin.<br style="box-sizing: border-box;" />Di sini Aceh.<br style="box-sizing: border-box;" />Di Kota Keumala, Selasa, 12 Jumadil Awal (21 Noveber 1893)</em></div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
Salinan surat tersebut bisa dilihat dalam buku Nasihat-Nasihat C Snouck Hurgronje Semasa Kepegawaiannya Kepada Pemerintah Hindia Belanda 1889-1936, seri khusus jilid II halaman 169-171. Terjemahan surat tersebut dari bahasa Arab ke bahasa Belanda dikirim oleh Snouck Hurgronje kepada Kepala Sekretaris Pertama Pemerintah Hindia Belanda pada 10 April 1894.<a href="https://steemit.com/story/@isnorman/surat-sultan-aceh-kepada-raja-turki-terkait-penjajahan-belanda" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; color: #337ab7; text-decoration-line: none;" target="_blank">[]Sumber:steemit.com/@isnorman</a></div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"><em style="box-sizing: border-box;">Penulis: Iskandar Norman, Budayawan.</em></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<em style="box-sizing: border-box;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEzfOAYk2i8wiQ5JOGkZZDL6jLtqlAatJWJqxnjYfs1Lve9Td2clsll1Aq2sEx3R_jOpp23KiZFFpnv4isvhhw926Ff-VB61IrSXcuuE_WA6EKzaBNDgu97UJup-bkzuAvGezIQnxrTLCD/s1600/Sultan_Muhamamd_Daod_Syah_wiki.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="751" data-original-width="640" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEzfOAYk2i8wiQ5JOGkZZDL6jLtqlAatJWJqxnjYfs1Lve9Td2clsll1Aq2sEx3R_jOpp23KiZFFpnv4isvhhw926Ff-VB61IrSXcuuE_WA6EKzaBNDgu97UJup-bkzuAvGezIQnxrTLCD/s320/Sultan_Muhamamd_Daod_Syah_wiki.jpg" width="272" /></a></em></div>
</div>
</div>
Faisal Rasyidishttp://www.blogger.com/profile/00842912993404329736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7992752271435275856.post-56670966427010501852019-05-03T16:21:00.001-07:002019-05-03T16:21:43.188-07:00Tradisi Uroe Meugang di ACEH<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Jak Barangkahöe jéut jak, Uroé Makméugang téutap Woé bak Mak ( U Gampöng )<br />
<br />
that seudéh hatëé méunjoé han ta tuméung padjöh Sie Makmeugang njang geutangun le Mak téuh.<br />
<br />
"ASAL MUASAL Tradisi ' Makmeugang” atau “Meugang”<br />
<br />
Tradisi ini berlangsung bukan hanya saat menyambut Ramadhan, namun juga Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha.<br />
<br />
Tradisi ini dipercaya sudah ada sejak masa Kesultanan Aceh Darussalam, tepatnya saat Sultan Iskandar Muda bertahta (1607-1636), sehingga tak ayal tradisi Meugang telah mendarah daging dalam kehidupan masyarakat Aceh.<br />
<br />
Pelaksanaan meugang diatur dalam Qanun Meukuta Alam Al Asyi (Undang – Undang Kesultanan Aceh). Didalamnya diatur tata cara pelaksanaan Meugang, yang mana di masa kesultanan adalah dengan mendata jumlah warga miskin dan anak yatim sebulan menjelang masuknya bulan Ramadhan. Data itu kemudian diverivikasi oleh lembaga resmi Kesultanan atau Qadhi, yang selanjutnya memilih penerima daging meugang yang layak.<br />
<br />
Sebuah syair populer di Aceh berbunyi :<br />
<br />
"Meugang, tradisi yang masih lestari Uroe meugang uroe pajoh sie Leumo ngoen keubeu geu mita sigra Dilee meutuleh lam qanun al Asyi Sampoe oh jinoe mantong teujaga Sultan Iskandar Muda nyang peu phon meugang Rakyat pih seunang na soe peuduli Sie ka geu tumpok oh leuh geu cang – cang Mandum nyang na hak laju geu bagi "<br />
<br />
Artinya : Hari meugang hari memakan daging Lembu dan kerbau dicari segera Dulu tertulis dalam qanun al Asyi Hingga sekarang masih terjaga Sultan Iskandar muda pemula meugang Rakyat pun senang ada yang peduli Daging ditumpuk setelah di cincang Semua yang berhak langsung dibagi.<br />
<br />
Tradisi itu tetap berakar di tengah masyarakat Aceh sampai sekarang. Menurut sejarah,<br />
meugang sudah sangat berakar dengan orang Aceh.<br />
<br />
Tradisi ini malah bisa membantu perjuangan pahlawan Aceh untuk bergerilya, yaitu daging yang diawetkan. Dengan daging awetan, pejuang Aceh dapat menjaga persediaan makanan yang tetap berkalori sehingga dapat bertahan selama perang gerilya.<br />
<br />
Filosofi lain bisa dipetik dari tradisi meugang itu, katanya, jika dikaitkan dengan Islam yaitu bentuk syukur kepada Tuhan yang telah memberikan rezeki “karena orang Aceh sangat kental dengan nilai-nilai keislaman.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPjiMyU_NM7LAm9zLJ6AdgmJjqS_L7m-NvSuxvcsJUrP-tkaHwQLht1jtqO5keV4iolA0eKvx1SZvOMO489Pw8tejnzBk3N2UcbwHDKuQai2mQYeK8aBBuXf-zDAobSPofRdX-VStiEYa_/s1600/FB_IMG_1556925487085.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="516" data-original-width="801" height="206" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPjiMyU_NM7LAm9zLJ6AdgmJjqS_L7m-NvSuxvcsJUrP-tkaHwQLht1jtqO5keV4iolA0eKvx1SZvOMO489Pw8tejnzBk3N2UcbwHDKuQai2mQYeK8aBBuXf-zDAobSPofRdX-VStiEYa_/s320/FB_IMG_1556925487085.jpg" width="320" /></a></div>
</div>
Faisal Rasyidishttp://www.blogger.com/profile/00842912993404329736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7992752271435275856.post-50046603560324649992019-05-01T17:42:00.001-07:002019-05-01T17:42:36.670-07:00<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h3 class="post-title entry-title" style="color: #423119; font-family: Oswald; font-size: 17px; line-height: 1.2em; margin: 0px; padding: 0px 0px 4px;">
UUPA Undang Undang Pemerintahan Aceh</h3>
<div class="post-header" style="color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px;">
<div class="post-header-line-1">
</div>
</div>
<h2 class="date-header" style="color: #999999; font-family: Arial; font-size: 12px; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: normal; letter-spacing: 0.01em; line-height: 1.2em; margin: 0.1em 0px;">
Written By Unknown on 2/17/2013 | 2:08 AM</h2>
<div style="color: #333333; float: left; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; margin: 10px 0px 5px; padding: 0px; width: 628px;">
<div class="fb-like fb_iframe_widget fb_iframe_widget_fluid" data-send="true" data-show-faces="false" data-width="450" fb-iframe-plugin-query="app_id=&container_width=628&href=http%3A%2F%2Fmitradecapri.blogspot.com%2F2013%2F02%2FUUPA-Undang-Undang-Pemerintahan-Aceh.html%3Fm%3D1%23.USKARItGNc4.blogger&locale=en_GB&sdk=joey&send=true&show_faces=false&width=450" fb-xfbml-state="rendered" style="display: inline; position: relative;">
<span style="display: inline-block; height: 20px; position: relative; text-align: justify; vertical-align: bottom; width: 450px;"><iframe allow="encrypted-media" allowfullscreen="true" allowtransparency="true" class="" frameborder="0" height="1000px" name="f7299d996bd4f8" scrolling="no" src="https://www.facebook.com/plugins/like.php?app_id=&channel=https%3A%2F%2Fstaticxx.facebook.com%2Fconnect%2Fxd_arbiter%2Fr%2Fd_vbiawPdxB.js%3Fversion%3D44%23cb%3Df2bb8f1dc89b574%26domain%3Dmitradecapri.blogspot.com%26origin%3Dhttp%253A%252F%252Fmitradecapri.blogspot.com%252Fff2208a566594c%26relation%3Dparent.parent&container_width=628&href=http%3A%2F%2Fmitradecapri.blogspot.com%2F2013%2F02%2FUUPA-Undang-Undang-Pemerintahan-Aceh.html%3Fm%3D1%23.USKARItGNc4.blogger&locale=en_GB&sdk=joey&send=true&show_faces=false&width=450" style="border-style: none; border-width: initial; height: 20px; position: absolute; visibility: visible; width: 450px;" title="fb:like Facebook Social Plugin" width="450px"></iframe></span></div>
</div>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-761930270842230678" style="border-top: 2px solid rgb(211, 202, 181); color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: 1.3; margin: 3.1em 0px 0.75em; padding-top: 6px;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxb9PgO-rPS2rpDqQfhRAd-QeFdziuAm57ivIJc7s0Ej1He7HDF1AfEsbOd5kYJ3kyIgbVbUye-bAP3WY95_VomY1mLYBUdnO8aWPrAeT-1yTZKLyWJPAHsDg3hKf68C-H4lVEOgZGFDk/s1600/UUPA.jpg" imageanchor="1" style="color: #423119; text-decoration-line: none;"><img alt="UUPA Undang Undang Pemerintahan Aceh" border="0" height="280" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxb9PgO-rPS2rpDqQfhRAd-QeFdziuAm57ivIJc7s0Ej1He7HDF1AfEsbOd5kYJ3kyIgbVbUye-bAP3WY95_VomY1mLYBUdnO8aWPrAeT-1yTZKLyWJPAHsDg3hKf68C-H4lVEOgZGFDk/s280/UUPA.jpg" style="border: 0px solid rgb(204, 204, 204); max-width: 90%; padding-top: 4px;" title="UUPA Undang Undang Pemerintahan Aceh" width="280" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Seperti kita ketahui, pada 5 Juli 2006, sepuluh fraksi di DPR dengan suara bulat menyetujui Rancangan Undang-Undang Pemerintahan Aceh, yang terdiri dari 40 Bab dan 273 pasal. Momentum ini sehingga rakyat Aceh dapat mulai membangun dan melupakan masa lalu. UU Pemerintahan Aceh merupakan implementasi dari MoU Helsinki, yang ditandatangani oleh pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka untuk penyelesaian damai konflik panjang di Aceh.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">UUPA adalah hukum pada tahun 2006 dimana pemerintah provinsi Aceh, Indonesia, sebagai pengganti Undang-Undang dan Otonami khusus menghasilkan kesepakatan damai antara Pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka, yang dikenal sebagai MoU Helsinki. Persetujuan pengesahaan Rancangan Undang-Undang tentang Pemerintahan Aceh menjadi undang-undang oleh DPR berlangsung pada 11 Juli 2006, sedangkan ratifikasi oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang dibuat pada tanggal 1 Agustus 2006.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">PERLU UU Pemerintahan Aceh, kemudian disingkat oleh BAL merupakan perjanjian pertama, ditulis dalam MoU. Ketika seharusnya diamanatkan akan selesai pada tanggal 31 Maret 2006. Terlepas dari kenyataan bahwa tanggal baru Juli 12 Desember 2006, Ketua Dewan rapat paripurna DPR keran baru dengan palu, yang berarti terlambat sekitar 2 bulan 11 hari. Apa titik waktu kurang dari 3 bulan, dibandingkan dengan panjang Aceh untuk menunggu, untuk datang ke UU merinci berbagai hak rakyat Aceh dan Aceh untuk mengatur dirinya sendiri dalam Republik Indonesia, dan hak untuk menerima dan menikmati hasil dari sumber daya alam ada di perut bumi dan di Aceh, serta bebas untuk melakukan kontak dengan seluruh dunia untuk kepentingan rakyat Aceh dan Aceh. Meskipun kelahiran UUPA telah mengundang banyak protes dari orang-orang yang atas nama rakyat, seperti nya tidak akan semua diakomodasi, tetapi orang-orang Aceh secara keseluruhan dan, secara umum, merasa lega, meskipun UUPA tidak 100% sempurna, seperti layaknya sebuah karya manusia. Tapi setidaknya, mereka berharap, ini merupakan tonggak atau pilar lain terhadap reintegrasi dan rekonsiliasi kemudian sepenuhnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Ada banyak komentar tentang hal itu. "Kemajuan" atau lebih tepatnya perubahan besar yang terjadi sebelum dan pada awal dalam pembicaraan pembicaraa urutan Helsinki, yang seperti yang dinyatakan oleh Edward Espinall meliputi: GAM mengumumkan pada bulan Februari bahwa neraka akan mengesampingkan tujuan kemerdekaan, dan menerima pelunasan pada dasar pemerintah negara bagian diri ke Aceh di Indonesia, dan sikap yang sesuai dengan kesepakatan Espinall memungkian dieksekusi. (Kesepakatan Menjadi mungkin, setelah GAM Diumumkan pada Februari bahwa pihaknya bersedia untuk menyisihkan tujuannya independen dan menerima solusi berdasarkan self-pemerintah untuk Aceh dalam negara Indonesia). Jika kita menelusuri kembali berbagai pernyataan dan sikap dari pimpinan GAM sebelumnya, ini adalah perubahan besar, dan karena itu juga dapat dianggap pengorbanan. Tidak semua korban akan menyesal, tidak ada pengorbanan dalam Islam sangat positif, dan mulia di mata Allah SWT. Oleh karena itu sangat menghargai GAM MoU sangat bernuansa keinginan untuk perdamaian. Karena itu juga MoU, teks seperti itu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Tapi banyak pesan yang perlu diikuti MoU, salah satunya adalah UUPA. Tentu GAM atau GAM simpatisan, menghendaki juga bahwa semua isi dari MoU adalah bahwa mereka telah setuju, ditransfer ke UUPA.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Tapi itu demokrasi, sebagimana juga diperjuangkan dengan gigih oleh GAM, tidak ada yang 100% puas, yang berarti bahwa tidak ada yang 100% puas. Para pihak dalam UUPA, tidak hanya pemerintah Indonesia dan GAM, seperti dalam MoU, namun karena ia telah memasuki domain legislatif, kesepakatan multi-partai di sana dan bermain. Kami tentu tidak melarang siapa pun untuk mengekspresikan keinginan kita, tetapi lebih strategis, hati-hati memilih waktu dan tempat, tidak bisa dilakukan oleh semua orang, hanya orang bijak (bijak) saja yang mampu melakukan hal itu. Mudah-mudahan kekurangan UUPA, akan ditingkatkan di masa depan pada waktu dan tempat yang lebih tepat dan lebihfavourable.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Berikut ini, dipaparkan secara umum/menyeluruh struktur dan isi pokok dari UU- PA, yang terdiri dari 40 Bab, dengan 273 pasal, yakni:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">1. Ketentuan Umum, terdiri atas 1 pasal (pasal 1) dengan 24 butir.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">2. Pembagian Daerah Aceh dan Kawasan Khusus, terdiri atas 4 pasal (pasal 2-pasal 5). Dalam pasal 3, ditegaskan tentang batas-batas daerah Aceh, yakni: sebelah utara dengan Selat Malaka, sebelah selatan dengan Provinsi Sumut, sebelah timur dengan Selat Malaka, dan sebelah barat dengan Samudera Indonesia.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">3. Kawasan Perkotaan, terdiri atas 1 pasal, yakni pasal 6, dengan 7 butir.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">4. Kewenangan Pemerintahan Aceh dan kabupaten/kota, terdiri atas 4 pasal, yakni</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">pasal 7-pasal 10. Dalam pasal 8 ditegaskan antara lain bahwa:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">- Rencana persetujuan internasional yang berkaitan dengan Pemerintahan Aceh yang</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">dibuat oleh pemerintah pusat,</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">- Rencana pembentukan UU oleh DPRRI yang berkaitan langsung dengan Pemerintahan Aceh,</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">- Keduanya dilakukan dengan konsultasi dan pertimbangan DPR Aceh.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">- Kebijakan administratif yang berkaitan langsung dengan Pemerintahan Aceh yang akan dibuat oleh pemerintah pusat.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">- Dilakukan dengan konsultasi dan pertimbangan gubernur.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">5. Urusan Pemerintahan, terdiri atas 19 pasal, yakni pasal 11 s/d pasal 19.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Dalam pasal 16, ditegaskan bahwa: Urusan wajib lainnya yang menjadi kewenangan pemerintah Aceh merupakan pelaksanaan keistimewaan Aceh yang antara lain meliputi: penyelenggaraan kehidupan beragama dalam bentuk pelaksanaan syariat Islam bagi pemeluknyua di Aceh, dengan tetap menjaga kerukunan hidup antar umat beragama, penyelenggaraan kehidupan adat yang bersendikan agama Islam, penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas serta menambah materi muatan lokal sesuai dengan sayri’at Islam, peran ulama dalam penetapan kebijakan Aceh, Penyelenggaraan dan pengelolaan ibadah haji sesuai dengan peraturan perundang- undangan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">6. Asas serta bentuk dan susunan penyelenggara pemerintahan, terdiri atas 2 pasal, yakni pasal 20 dan pasal 21, antara disebutkan bahwa “penyelenggara Pemerintahan Aceh adalah pemerintah dan DPRA”</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">7. DPRA dan DPRK, terdiri atas 17 pasal, yakni dari pasal 22 s/d pasal 38.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">8. pemerintah Aceh dan pemerintah kabupaten/kota, terdiri atas 17 pasal, yakni dari pasal 39 s/d pasal 55. Dalam pasal 39, disebutkan dengan tegas, bahwa: “Pemerintah Aceh dipimpin oleh seorang gubernur sebagai kepala pemerintah Aceh, dan dibantu oleh seorang wakil gubernur”.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">9. Penyelenggara Pemilihan, terdiri atas 9 pasal, yakni dari pasal 56 s/d pasal 64.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">10. Pemilihan gubernur/wakil gubernur, bupati/wakil bupati dan walikota/wakil walikota, terdiri dari 10 pasal, yakni dari pasal 65 s/d pasal 74. pasal 67, menyebutkan bahwa “pasang calon gubernur/wakil gubernur, bupati/wakil bupati dan walikota/wakil walikota sebagaiman dimaksud dalam pasal 65, ayat (1), diajukan oleh:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">- Partai politik atau gabungan partai politik</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">- Partai politik local atau gabungan partai politik local</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">- Gabungan partai politik dan partai politik local</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">- Perseorangan</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Dalam pasal lain disebutkan bahwa salah satu persyaratan untuk menjadi calon gubernur/wakil gubernur, bupati/ wakil bupati, walikota/wakil walikota, adalah “tidak sedang berstatus sebagai pejabat gubernur/Bupati/Walikota”.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">11. Partai Politik Lokal, terdiri atas 21 pasal, yakni dari pasal 75 s/d pasal 95.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Dari beberapa pasal dan/atau ayat yang dikandungnya, menjadi jelaslah bahwa Partai</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Politik Lokal (parpol lokal) adalah sebagai berikut:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">- Dapat dibentuk/didirikan, dengan akte Notaris, oleh sekurang-kurangnya 50 orang WNI penduduk Aceh, yang telah berusia 21 tahun, dengan memperhatikan keterwakilan perempuan minimal 30%.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">- Dapat mempunyai nama, lambang, dan tanda gambar yang tidak sama dengan</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">nama, lambang dan tanda gambar parpol atau parpol lokal lainnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">- Asasnya tidak boleh bertentangan dengan Pancasila dan UUD Negara RI tahun</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">1945.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">- Parpol lokal berkewajiban antara lain: mengamalkan Pancasila, UUD Negara RI tahun</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">1945, dan peraturan perundang-undangan lain, mempertahankan keutuhan NKRI.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">- Dilarang melakukan kegiatan yang bertentangan dengan Pancasila, UUD Negara RI tahun 1945, atau peraturan perundang-undangan lain, dan juga dilarang melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan NKRI</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">- Keanggotaannya dapat merangkap salah satu partai politik.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">- Untuk dapat ikut dalam pemilu anggota DPRA, parpol lokal harus sudah memiliki pengurus lengkap di 2/3 dari jumlah kabupaten/kota di Aceh, dan untuk dapat ikut dalam pemilu anggota DPRK, harus memiliki pengurus di 2/3 dari jumlah kecamatan, dalam kabupaten/kota yang bersangkutan, serta mempunyai anggota sebanyak 1/ 1000 (satu per seribu) dari jumlah penduduk pada setiap kepengurusan parpol lokal tersebut.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">- Parpol lokal, gabungan parpol lokal atau gabungan parpol dan parpol lokal dapat mendaftarkan pasangan calon gubernur/wakil gubernur, calon bupati/wakil bupati, atau calon walikota/wakil walikota, apabila memenuhi persyaratan perolehan sekurang-kurangnya 15% dari jumlah kursi DPRA, atau 15% dari akumulasi perolehan suara sah dalam pemilu anggota DPRA di daerah yang bersangkutan</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">12. Lembaga Wali Nanggrou, terdiri dari 2 pasal, yakni dari pasal 96 dan pasal 97. Pada prinsipnya Wali Nanggrou (WN) adalah kepemimpinan adat sebagai pemersatu masyarakat yang independen, dan bukan lembaga politik dan lembaga pemerintahan, serta berhak memberikan gelar kehormatan atau derajat adat kepada perseorangan atau lembaga, baik dalam, maupun luar negeri.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">13. Lembaga Adat, terdiri atas 2 pasal, yakni pasal 98 dan pasal 99.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">14. Perangkat Daerah Aceh dan kabupaten/kota, terdiri atas 14 pasal, yakni pasal 100 s/d</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">pasal113.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">15. Mukim dan Gampong, terdiri dari 4 pasal, yakni pasal 114 s/d pasal 117</span><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">16. Kepegawaian, terdiri dari 7 pasal, yakni dari pasal 118 s/d pasal 124</span><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">17. Syariat Islam dan Pelaksanaannya. Terdiri atas 3 pasal, yaitu pasal 125 s/d pasal 127. Syariat Islam, pada prinsipnya berlaku atau ditaati oleh pemeluk agama Islam di Aceh, namun semua oang yang bertempat tinggal atau berada di Aceh wajib menghormati pelaksanaan syariat Islam.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">18. Mahkamah Syar’iyah, terdiri dari 10 pasal, yaitu pasal 128 s/d pasal 137.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Mahkamah Syar’yah, adalah pelaksana dari peradilan agama Islam di Aceh sebagai subsistem dari peradilan nasional, dan merupakan pengadilan bagi setiap orang Islam yang berada di Aceh. Apabila terjadi perbuatan jinayah oleh dua orang atau lebih secara bersama-sama yang di antaranya bukan beragama Islam, maka pelaku yang bukan Islam tersebut dapat memilih dan menundukkan diri secara sukarela pada hukum dinayah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">19. Majelis Permusyawaratan Ulama, terdiri dari 3 pasal, yaitu, pasal 138 s/d pasal 140. Tugas majelis ini (MPU) adalah: pertama memberikan fatwa baik diminta maupun tidak diminta terhadap persoalan pemerintahan, pembangunan, pembinaan masyarakat, dan ekonomi, dan yang kedua, memberi arahan terhadap perbedaan pendapat pada masyarakat dalam masalah keagamaan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">20. Perencanaan Pembangunan dan Tata Ruang, terdiri dari 10 pasal, yaitu: pasal 141 s/d pasal 150. Yang agak menonjol dan patut dicatat dalam hubungan dengan pasal-pasal ini adalah yang berkenaan dengan taman nasional, dan kawasan lindung, serta Ekosistem Leuser, di mana pemerintah pusat menugaskan pemerintah Aceh untuk mengelolanya dalam bentuk: melibndungi, mengamankan, melestarikan dan memulihkan fungsinya, serta memanfaatkannya secara lestari.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">21. Komunikasi dan Informatika, terdiri dari 3 pasal, yaitu: pasal 151 s/d pasal 153.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">22. Perekonomian, te5rdiri dari 22 pasal, yakni: pasal 154 s/d pasal 173. Hal-hal yang</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">menonjol dalam rangka ini antara adalah:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">- adanya keharusan investor dibidang pertambangan, baik meneral, batubara, panas bumi, kehutanan, dan sebagainya untuk menyediakan dana untuk reklamasi dan rehabilitasi, dan sekaligus kewajiban untuk melakukan reklamasi dan rehabilitasi tersebut.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">- adanya keharusan bagi investor pertambangan tersebut, untuk menyediakan dana bagi pembangunan masyarakat paling sedikit sebesar 1% dari harga total produksi yang dijual setiap tahun.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">- pemerintah pusat dan pemerintah Aceh akan melakukan pengelolaan bersama</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">sumberdaya alam minyak dan gas bumi di Aceh, baik dilaut maupun didarat.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">- pemerintah Aceh berwenang menerbitkan izin penangkapan ikan dan pengusahaan</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">sumber daya alam laut disekitar Aceh.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">- penegasan kembali tentang tekad untuk membangan kembali Sabang, sebagai pelabuhan bebas dan/atau Kawasan perdagangan bebas, dan akan menjadikannya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi regional</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">23. Tenaga kerja, terdiri dari 4 pasal, yakni: pasal 174, s/d pasal 177.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">24. Keuangan, terdiri dari 24 pasal, yakni; pasal 178 s/d pasal 201.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Hal-hal yang perlu dicatat dalam rangka keuangan ini, adalah bagian dari Aceh dari</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">berbagai usaha exploitasi dan explorasi SDA yang ada di Aceh, antara lain:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">a) Dana bagi hasil:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">- bagian dari peneriomaan PBB: 90%,</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">- bagian dari penerimaan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB,</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">sebesar 80%).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">- bagian dari penerimaan Pajak Penghasilan (PPh), sebesar 20%</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">b) Dana bagi hasil yang bersumber dari hidrokarbon dan sumberdaya alam lainnya,</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">yaitu:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">- Bagian dari kehutanan sebesar 80%</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">- Bagian dari perikanan sebesar 80%</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">- Bagian dari pertambangan umum sebesar 80%</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">- Bagian dari panas bumi 80%, UU NAD tidak menyebutnya</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">- Bagian dari minyak bumi sebesar 15%</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">- Bagian dari gas bumi sebesar 30%</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">c) Tambahan Penerimaan bagi Aceh sebagai Daerah Otonomi Khusus:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">- Dari Pertamabangan Minyak Bumi, sebesar 55 %,</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">- Dari Pertambangan Gas Bumi, sebesar 40 %</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Kesimpulannya adalah, bagian yang diterima Aceh dari berbagai sumber penghasilan tersebut, menurut UUPA ini, adalah sama dengan apa yang telah pernah diatur dalam UU NAD (UU No. 18 tahun 2001).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">25. Tentara Nasional Indonesia, terdiri dari 2 pasal, yakni pasal 202 dan pasal 203. TNI mempunyai tugas pokok dan tugas lainnya. Yang terkelompok sebagai “tugas lain”, adalah: penanggulangan bencana alam, pembangunan sarana dan prasarana perhubungan, serta tugas kemanusiaan yang dilakukan setelah berkonsultasi dengan gubernur.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Juga ditekankan bahwa prajurit TNI yang bertugas di Aceh tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip universal hak asasi manusia, menghormati budaya, dan adat istiadat Aceh.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">26. Kepolisian, terdiri dari 4 pasal, yakni: pasal 204 s/d pasal 207. Di bagian ini disebutkan bahwa pengangkatan Kepala Kepolisian Daerah dilakukan oleh Kepala Kepolisian Negar RI, dengan persetujuan gubernur, persis sebagaimana pernah diatur dalam UU NAD.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">27. Kejaksaan, terdiri dari 3 pasal, yakni pasal 208 s/d pasal 210. Isinya juga hampir mirip dengan UU NAD</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">28. Kependudukan, terdiri dari 2 pasal, yakni pasal 211 dan pasal 212. Yang menarik dalam bagian adalah adanya rumusan tentang: “orang Aceh”, yakni setiap individu yang lahir di Aceh atau memiliki garis keturunan Aceh, baik yang berada di Aceh, maupun diluar Aceh dan mengakui dirinya sebagai orang Aceh</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">29. Pertanahan, terdiri dari 2 pasal, yakni pasal 213 dan pasal 214.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">30. Pendidikan, terdiri dari 6 pasal, yaitu: pasal 215 s/d pasal 220. Ada beberapa, pengaturan yang patut dicatat, antara lain: bahwa setiap penduduk Aceh berhak mendapat pendidikan yang bermutu dan Islami sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan di bagian lain ditegaskan bahwa: pendudk Aceh yang beursia 7 tahun sampai 15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar tanpa dipungut biaya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">31. Kebudayaan, terdiri dari 2 pasal, yakni: pasal 221 an pasal 222.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">32. Sosial, tediri dari sati pasal, yakni pasal 223.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">33. Kesehatan, terdiri dari 3 pasal, yakni pasal 224 s/d pasal 226</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">34. Hak Asasi Manusia, terdiri dari 5 pasal, yaitu: pasal 227 s/d pasal 231. Sesuatu yang relatif baru, dicantumkan dalam UUPA ini, adalah tentang komisi kebenaran dan rekonsiliasi, yang disebutkan akan dibentuk dengan diundangkannya UUPA ini. Padahal telah diketahui umum bahwa Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) di tingkat nasional belum kunjung dibentuk sampai hari ini. Pengadilan HAM juga disebutkan akan dibentuk di Aceh.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">35. Qanun, Peraturan gubernur dan Peraturan bupati/walikota, terdiri dari 14 pasal, yakni</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">pasal 232 s/d pasal 245.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">36. Bendera, lambang, dan himne, terdiri dari 3 pasal, yaitu: pasal 246 s/d pasal 248. Sebagaimana telah pernah dirumuskan dalam UU NAD, dalam UUPA juga disebutkan bahwa: bendera daerah sebagai lambang sebagaimana dimaksud pada ayat (2), bukan merupakan simbol kedaulatan dan tidak diberlakukan sebagai bendera kedaulatan di Aceh. Sementara itu ditegaskan pula bahwa bendera Merah Putih adalah bendera nasional dalam NKRI.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">37. Pembinaan, Pengawasan dan Penyelesaian Perselisihan, http://www.blogger.com/img/blank.gifterdiri dari 2 pasal, yaitu:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">pasal 249 dan pasal 250. .</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">38. Ketentuan Lain-lain, terdiri dari satu pasal dengan 4 butir. Nama Aceh yang telah pernah dikukuhkan dengan UU NAD sebagai “Nanggrou Aceh Darussalam”, maka dengan UUPA ini akan ada kemungkinannya untuk berubah dan akan ditentukan nanti oleh DPRA, setelah pemilu tahun 2009.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">39. Ketentuan Peralihan, terdiri dari 17 pasal, yaitu: pasal 252 s/d pasal 268.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">40. Ketentuan penutup, terdiri dari 5 pasal, yaitu: pasal 269 s/d pasal 273</span></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber Artikel : <a href="http://adf.ly/JESf5" rel="nofollow" style="color: #423119; text-decoration-line: none;">Poetrejoeang.blogspot</a></div>
</div>
</div>
Faisal Rasyidishttp://www.blogger.com/profile/00842912993404329736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7992752271435275856.post-10479174430897456522019-05-01T17:38:00.000-07:002019-05-01T17:57:02.363-07:00UNDANG-UNDANG PEMERINTAHAN ACEH ( UUPA ) <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">Sebagaimana kita ketahui, pada tanggal 5 Juli 2006, sepuluh fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat secara bulat telah menyetujui Rancangan Undang-Undang Pemerintahan Aceh, yang terdiri atas 40 Bab dan 273 Pasal. Ini momentum agar masyarakat Aceh bisa memulai pembangunan dan melupakan masa lalu. Undang-Undang Pemerintahan Aceh merupakan pelaksanaan isi nota kesepahaman Helsinki, yang ditandatangani pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka demi penyelesaian secara damai konflik panjang di Aceh.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">UUPA adalah undang-undang tahun 2006 yang mengatur pemerintahan provinsi Aceh, Indonesia, sebagai pengganti Undang-Undang Otonami Khusus dan hasil kesepakatan damai antara Pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka, yang dikenal dengan MoU Helsinki. Penyetujuan pengesahaan Rancangan Undang-Undang Pemerintahan Aceh menjadi undang-undang oleh DPR berlangsung pada 11 Juli 2006, sementara pengesahan oleh Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono dilakukan pada 1 Agustus 2006.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">PERLUNYA Undang-undang tentang Penyelenggaraan Pemerintahan Aceh, kemudian disingkat dengan UUPA adalah kesepakatan yang pertama, tertulis dalam MoU Helsinki. Ketika itu, diamanatkan harus telah dapat selesai pada 31 Maret 2006. Walaupun kenyataannya baru tanggal 12 Juli 2006, Ketua DPRRI baru mengetokkan palu rapat paripurna, yang berarti terlambat sekitar 2 bulan 11 hari. Apalah artinya waktu kurang dari 3 bulan tersebut, dibandingkan dengan lamanya rakyat Aceh menunggu, untuk sampai kepada adanya UU yang merinci tentang berbagai hak Aceh dan rakyat Aceh untuk mengatur dirinya sendiri dalam NKRI, dan hak untuk menerima dan menikmati hasil-hasil dari sumber daya alam yang ada diwilayah dan di perut bumi Aceh, serta untuk dengan bebas pula mengadakan hubungan ke seantero dunia demi kemaslahatan Aceh dan rakyat Aceh. Walaupun lahirnya UUPA ini telah mengundang banyak protes dari kalangan yang mengatas-namakan rakyat, hanya karena kehendaknya tidak semuanya tertampung, namun rakyat Aceh secara keseluruhan dan pada umumnya, merasa lega, walaupun UUPA tidak lah 100% sempurna, sebagaimana layaknya pekerjaan manusia. Tetapi paling tidak, mereka berharap, ini adalah tonggak atau pilar lainnya untuk menuju kepada reintegrasi dan kemudian rekonsiliasi secara tuntas.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">Ada banyak komentar tentang hal itu. “Kemajuan” atau tepatnya perubahan yang maha besar telah terjadi menjelang dan dalam pembicaraa awal dalam rangka perundingan di Helsinki, yakni sebagaimana dikatakan oleh Edward Espinall antara lain: GAM mengumumkan pada bulan Februari bahwa nereka akan mengesampingkan tujuannya untuk merdeka, dan menerima penyelesaian atas dasar self government untuk Aceh dalam negara Indonesia, dan sikap itulah menurut Espinall yang memungkian perjanjian dilaksanakan. (An agreement became possible, after GAM announced in February that it was willing to set aside its goal of independent and accept a solution based on self government for Aceh within the Indonesian state). Jika kita napak tilas kepada berbagai pernyataan dan sikap pimpinan GAM sebelumnya, ini adalah perubahan besar, dan oleh karena nya dapat pula dianggap sebagai pengorbanan. Memang tidak semua pengorbanan perlu disesali, ada pengorbanan dalam Islam yang sangat positif, dan mulia dimata Allah SWT. Oleh karenanya maka MoU Helsinki sangat menghargai sikap GAM yang sangat bernuansa kehendak untuk damai tersebut. Karena itu pulalah maka MoU Helsinki, teksnya seperti itu.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">Namun banyak pesan-pesan MoU Helsinki yang perlu ditindaklanjuti, salah satunya adalah UUPA. Wajarlah jika pihak GAM, atau simpatisan GAM, berkehendak pula agar seluruhnya isi MoU Helsinki yang telah mereka setujui tersebut, ditransfer masuk kedalam UUPA.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">Namun itulah demokrasi, sebagimana yang juga diperjuangkan dengan gigih oleh GAM, tidak ada yang puas 100%, yang berarti tidak ada yang tidak puas 100%. Para pihak dalam UUPA tersebut, bukan hanya pemerintah RI dan GAM, sebagaimana dalam MoU Helsinki, tetapi karena dia telah memasuki domain legislatif, maka di sana multi pihak berhadapan dan berperan. Kita tentunya tidak ada yang melarang untuk menyatakan keinginan kita, tetapi yang lebih strategis adalah, ketepatan memilih waktu dan tempat, tidak mungkin dilakukan oleh semua orang; hanya orang-orang bijak (wise) sajalah yang mampu melakukan itu. Semoga kekurangan UUPA, akan dapat disempurnakan di masa yang akan datang pada waktu dan tempat yang lebih tepat dan lebihfavourable.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">Berikut ini, dipaparkan secara umum/menyeluruh struktur dan isi pokok dari UU- PA, yang terdiri dari 40 Bab, dengan 273 pasal, yakni:</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">1. Ketentuan Umum, terdiri atas 1 pasal (pasal 1) dengan 24 butir.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">2. Pembagian Daerah Aceh dan Kawasan Khusus, terdiri atas 4 pasal (pasal 2-pasal 5). Dalam pasal 3, ditegaskan tentang batas-batas daerah Aceh, yakni: sebelah utara dengan Selat Malaka, sebelah selatan dengan Provinsi Sumut, sebelah timur dengan Selat Malaka, dan sebelah barat dengan Samudera Indonesia.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">3. Kawasan Perkotaan, terdiri atas 1 pasal, yakni pasal 6, dengan 7 butir.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">4. Kewenangan Pemerintahan Aceh dan kabupaten/kota, terdiri atas 4 pasal, yakni</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">pasal 7-pasal 10. Dalam pasal 8 ditegaskan antara lain bahwa:</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">- Rencana persetujuan internasional yang berkaitan dengan Pemerintahan Aceh yang</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">dibuat oleh pemerintah pusat,</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">- Rencana pembentukan UU oleh DPRRI yang berkaitan langsung dengan Pemerintahan Aceh,</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">- Keduanya dilakukan dengan konsultasi dan pertimbangan DPR Aceh.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">- Kebijakan administratif yang berkaitan langsung dengan Pemerintahan Aceh yang akan dibuat oleh pemerintah pusat.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">- Dilakukan dengan konsultasi dan pertimbangan gubernur.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">5. Urusan Pemerintahan, terdiri atas 19 pasal, yakni pasal 11 s/d pasal 19.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">Dalam pasal 16, ditegaskan bahwa: Urusan wajib lainnya yang menjadi kewenangan pemerintah Aceh merupakan pelaksanaan keistimewaan Aceh yang antara lain meliputi: penyelenggaraan kehidupan beragama dalam bentuk pelaksanaan syariat Islam bagi pemeluknyua di Aceh, dengan tetap menjaga kerukunan hidup antar umat beragama, penyelenggaraan kehidupan adat yang bersendikan agama Islam, penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas serta menambah materi muatan lokal sesuai dengan sayri’at Islam, peran ulama dalam penetapan kebijakan Aceh, Penyelenggaraan dan pengelolaan ibadah haji sesuai dengan peraturan perundang- undangan.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">6. Asas serta bentuk dan susunan penyelenggara pemerintahan, terdiri atas 2 pasal, yakni pasal 20 dan pasal 21, antara disebutkan bahwa “penyelenggara Pemerintahan Aceh adalah pemerintah dan DPRA”</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">7. DPRA dan DPRK, terdiri atas 17 pasal, yakni dari pasal 22 s/d pasal 38.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">8. pemerintah Aceh dan pemerintah kabupaten/kota, terdiri atas 17 pasal, yakni dari pasal 39 s/d pasal 55. Dalam pasal 39, disebutkan dengan tegas, bahwa: “Pemerintah Aceh dipimpin oleh seorang gubernur sebagai kepala pemerintah Aceh, dan dibantu oleh seorang wakil gubernur”.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">9. Penyelenggara Pemilihan, terdiri atas 9 pasal, yakni dari pasal 56 s/d pasal 64.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">10. Pemilihan gubernur/wakil gubernur, bupati/wakil bupati dan walikota/wakil walikota, terdiri dari 10 pasal, yakni dari pasal 65 s/d pasal 74. pasal 67, menyebutkan bahwa “pasang calon gubernur/wakil gubernur, bupati/wakil bupati dan walikota/wakil walikota sebagaiman dimaksud dalam pasal 65, ayat (1), diajukan oleh:</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">- Partai politik atau gabungan partai politik</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">- Partai politik local atau gabungan partai politik local</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">- Gabungan partai politik dan partai politik local</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">- Perseorangan</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px; overflow-wrap: break-word;">Dalam pasal lain disebutkan bahwa salah satu persyaratan untuk menjadi calon gubernur/wakil gubernur, bupati/ wakil bupati, walikota/wakil walikota, adalah “tidak sedang berstatus sebagai pejabat gubernur/Bupati/Walikota”.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">11. Partai Politik Lokal, terdiri atas 21 pasal, yakni dari pasal 75 s/d pasal 95.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">Dari beberapa pasal dan/atau ayat yang dikandungnya, menjadi jelaslah bahwa Partai</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">Politik Lokal (parpol lokal) adalah sebagai berikut:</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">- Dapat dibentuk/didirikan, dengan akte Notaris, oleh sekurang-kurangnya 50 orang WNI penduduk Aceh, yang telah berusia 21 tahun, dengan memperhatikan keterwakilan perempuan minimal 30%.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">- Dapat mempunyai nama, lambang, dan tanda gambar yang tidak sama dengan</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">nama, lambang dan tanda gambar parpol atau parpol lokal lainnya.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">- Asasnya tidak boleh bertentangan dengan Pancasila dan UUD Negara RI tahun</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">1945.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">- Parpol lokal berkewajiban antara lain: mengamalkan Pancasila, UUD Negara RI tahun</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">1945, dan peraturan perundang-undangan lain, mempertahankan keutuhan NKRI.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">- Dilarang melakukan kegiatan yang bertentangan dengan Pancasila, UUD Negara RI tahun 1945, atau peraturan perundang-undangan lain, dan juga dilarang melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan NKRI</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">- Keanggotaannya dapat merangkap salah satu partai politik.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">- Untuk dapat ikut dalam pemilu anggota DPRA, parpol lokal harus sudah memiliki pengurus lengkap di 2/3 dari jumlah kabupaten/kota di Aceh, dan untuk dapat ikut dalam pemilu anggota DPRK, harus memiliki pengurus di 2/3 dari jumlah kecamatan, dalam kabupaten/kota yang bersangkutan, serta mempunyai anggota sebanyak 1/ 1000 (satu per seribu) dari jumlah penduduk pada setiap kepengurusan parpol lokal tersebut.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">- Parpol lokal, gabungan parpol lokal atau gabungan parpol dan parpol lokal dapat mendaftarkan pasangan calon gubernur/wakil gubernur, calon bupati/wakil bupati, atau calon walikota/wakil walikota, apabila memenuhi persyaratan perolehan sekurang-kurangnya 15% dari jumlah kursi DPRA, atau 15% dari akumulasi perolehan suara sah dalam pemilu anggota DPRA di daerah yang bersangkutan</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">12. Lembaga Wali Nanggrou, terdiri dari 2 pasal, yakni dari pasal 96 dan pasal 97. Pada prinsipnya Wali Nanggrou (WN) adalah kepemimpinan adat sebagai pemersatu masyarakat yang independen, dan bukan lembaga politik dan lembaga pemerintahan, serta berhak memberikan gelar kehormatan atau derajat adat kepada perseorangan atau lembaga, baik dalam, maupun luar negeri.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">13. Lembaga Adat, terdiri atas 2 pasal, yakni pasal 98 dan pasal 99.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">14. Perangkat Daerah Aceh dan kabupaten/kota, terdiri atas 14 pasal, yakni pasal 100 s/d</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">pasal113.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">15. Mukim dan Gampong, terdiri dari 4 pasal, yakni pasal 114 s/d pasal 117</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">16. Kepegawaian, terdiri dari 7 pasal, yakni dari pasal 118 s/d pasal 124</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">17. Syariat Islam dan Pelaksanaannya. Terdiri atas 3 pasal, yaitu pasal 125 s/d pasal 127. Syariat Islam, pada prinsipnya berlaku atau ditaati oleh pemeluk agama Islam di Aceh, namun semua oang yang bertempat tinggal atau berada di Aceh wajib menghormati pelaksanaan syariat Islam.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">18. Mahkamah Syar’iyah, terdiri dari 10 pasal, yaitu pasal 128 s/d pasal 137.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">Mahkamah Syar’yah, adalah pelaksana dari peradilan agama Islam di Aceh sebagai subsistem dari peradilan nasional, dan merupakan pengadilan bagi setiap orang Islam yang berada di Aceh. Apabila terjadi perbuatan jinayah oleh dua orang atau lebih secara bersama-sama yang di antaranya bukan beragama Islam, maka pelaku yang bukan Islam tersebut dapat memilih dan menundukkan diri secara sukarela pada hukum dinayah.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">19. Majelis Permusyawaratan Ulama, terdiri dari 3 pasal, yaitu, pasal 138 s/d pasal 140. Tugas majelis ini (MPU) adalah: pertama memberikan fatwa baik diminta maupun tidak diminta terhadap persoalan pemerintahan, pembangunan, pembinaan masyarakat, dan ekonomi, dan yang kedua, memberi arahan terhadap perbedaan pendapat pada masyarakat dalam masalah keagamaan.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">20. Perencanaan Pembangunan dan Tata Ruang, terdiri dari 10 pasal, yaitu: pasal 141 s/d pasal 150. Yang agak menonjol dan patut dicatat dalam hubungan dengan pasal-pasal ini adalah yang berkenaan dengan taman nasional, dan kawasan lindung, serta Ekosistem Leuser, di mana pemerintah pusat menugaskan pemerintah Aceh untuk mengelolanya dalam bentuk: melibndungi, mengamankan, melestarikan dan memulihkan fungsinya, serta memanfaatkannya secara lestari.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">21. Komunikasi dan Informatika, terdiri dari 3 pasal, yaitu: pasal 151 s/d pasal 153.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">22. Perekonomian, te5rdiri dari 22 pasal, yakni: pasal 154 s/d pasal 173. Hal-hal yang</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">menonjol dalam rangka ini antara adalah:</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">- adanya keharusan investor dibidang pertambangan, baik meneral, batubara, panas bumi, kehutanan, dan sebagainya untuk menyediakan dana untuk reklamasi dan rehabilitasi, dan sekaligus kewajiban untuk melakukan reklamasi dan rehabilitasi tersebut.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">- adanya keharusan bagi investor pertambangan tersebut, untuk menyediakan dana bagi pembangunan masyarakat paling sedikit sebesar 1% dari harga total produksi yang dijual setiap tahun.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">- pemerintah pusat dan pemerintah Aceh akan melakukan pengelolaan bersama</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">sumberdaya alam minyak dan gas bumi di Aceh, baik dilaut maupun didarat.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">- pemerintah Aceh berwenang menerbitkan izin penangkapan ikan dan pengusahaan</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">sumber daya alam laut disekitar Aceh.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">- penegasan kembali tentang tekad untuk membangan kembali Sabang, sebagai pelabuhan bebas dan/atau Kawasan perdagangan bebas, dan akan menjadikannya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi regional</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">23. Tenaga kerja, terdiri dari 4 pasal, yakni: pasal 174, s/d pasal 177.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">24. Keuangan, terdiri dari 24 pasal, yakni; pasal 178 s/d pasal 201.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">Hal-hal yang perlu dicatat dalam rangka keuangan ini, adalah bagian dari Aceh dari</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">berbagai usaha exploitasi dan explorasi SDA yang ada di Aceh, antara lain:</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">a) Dana bagi hasil:</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">- bagian dari peneriomaan PBB: 90%,</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">- bagian dari penerimaan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB,</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">sebesar 80%).</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">- bagian dari penerimaan Pajak Penghasilan (PPh), sebesar 20%</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">b) Dana bagi hasil yang bersumber dari hidrokarbon dan sumberdaya alam lainnya,</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">yaitu:</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">- Bagian dari kehutanan sebesar 80%</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">- Bagian dari perikanan sebesar 80%</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">- Bagian dari pertambangan umum sebesar 80%</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">- Bagian dari panas bumi 80%, UU NAD tidak menyebutnya</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">- Bagian dari minyak bumi sebesar 15%</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">- Bagian dari gas bumi sebesar 30%</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">c) Tambahan Penerimaan bagi Aceh sebagai Daerah Otonomi Khusus:</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">- Dari Pertamabangan Minyak Bumi, sebesar 55 %,</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">- Dari Pertambangan Gas Bumi, sebesar 40 %</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">Kesimpulannya adalah, bagian yang diterima Aceh dari berbagai sumber penghasilan tersebut, menurut UUPA ini, adalah sama dengan apa yang telah pernah diatur dalam UU NAD (UU No. 18 tahun 2001).</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">25. Tentara Nasional Indonesia, terdiri dari 2 pasal, yakni pasal 202 dan pasal 203. TNI mempunyai tugas pokok dan tugas lainnya. Yang terkelompok sebagai “tugas lain”, adalah: penanggulangan bencana alam, pembangunan sarana dan prasarana perhubungan, serta tugas kemanusiaan yang dilakukan setelah berkonsultasi dengan gubernur.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">Juga ditekankan bahwa prajurit TNI yang bertugas di Aceh tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip universal hak asasi manusia, menghormati budaya, dan adat istiadat Aceh.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">26. Kepolisian, terdiri dari 4 pasal, yakni: pasal 204 s/d pasal 207. Di bagian ini disebutkan bahwa pengangkatan Kepala Kepolisian Daerah dilakukan oleh Kepala Kepolisian Negar RI, dengan persetujuan gubernur, persis sebagaimana pernah diatur dalam UU NAD.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">27. Kejaksaan, terdiri dari 3 pasal, yakni pasal 208 s/d pasal 210. Isinya juga hampir mirip dengan UU NAD</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">28. Kependudukan, terdiri dari 2 pasal, yakni pasal 211 dan pasal 212. Yang menarik dalam bagian adalah adanya rumusan tentang: “orang Aceh”, yakni setiap individu yang lahir di Aceh atau memiliki garis keturunan Aceh, baik yang berada di Aceh, maupun diluar Aceh dan mengakui dirinya sebagai orang Aceh</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">29. Pertanahan, terdiri dari 2 pasal, yakni pasal 213 dan pasal 214.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">30. Pendidikan, terdiri dari 6 pasal, yaitu: pasal 215 s/d pasal 220. Ada beberapa, pengaturan yang patut dicatat, antara lain: bahwa setiap penduduk Aceh berhak mendapat pendidikan yang bermutu dan Islami sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan di bagian lain ditegaskan bahwa: pendudk Aceh yang beursia 7 tahun sampai 15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar tanpa dipungut biaya.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">31. Kebudayaan, terdiri dari 2 pasal, yakni: pasal 221 an pasal 222.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">32. Sosial, tediri dari sati pasal, yakni pasal 223.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">33. Kesehatan, terdiri dari 3 pasal, yakni pasal 224 s/d pasal 226</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">34. Hak Asasi Manusia, terdiri dari 5 pasal, yaitu: pasal 227 s/d pasal 231. Sesuatu yang relatif baru, dicantumkan dalam UUPA ini, adalah tentang komisi kebenaran dan rekonsiliasi, yang disebutkan akan dibentuk dengan diundangkannya UUPA ini. Padahal telah diketahui umum bahwa Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) di tingkat nasional belum kunjung dibentuk sampai hari ini. Pengadilan HAM juga disebutkan akan dibentuk di Aceh.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">35. Qanun, Peraturan gubernur dan Peraturan bupati/walikota, terdiri dari 14 pasal, yakni</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">pasal 232 s/d pasal 245.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">36. Bendera, lambang, dan himne, terdiri dari 3 pasal, yaitu: pasal 246 s/d pasal 248. Sebagaimana telah pernah dirumuskan dalam UU NAD, dalam UUPA juga disebutkan bahwa: bendera daerah sebagai lambang sebagaimana dimaksud pada ayat (2), bukan merupakan simbol kedaulatan dan tidak diberlakukan sebagai bendera kedaulatan di Aceh. Sementara itu ditegaskan pula bahwa bendera Merah Putih adalah bendera nasional dalam NKRI.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px; overflow-wrap: break-word;">37. Pembinaan, Pengawasan dan Penyelesaian Perselisihan, http://www.blogger.com/img/blank.gifterdiri dari 2 pasal, yaitu:</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">pasal 249 dan pasal 250. .</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">38. Ketentuan Lain-lain, terdiri dari satu pasal dengan 4 butir. Nama Aceh yang telah pernah dikukuhkan dengan UU NAD sebagai “Nanggrou Aceh Darussalam”, maka dengan UUPA ini akan ada kemungkinannya untuk berubah dan akan ditentukan nanti oleh DPRA, setelah pemilu tahun 2009.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">39. Ketentuan Peralihan, terdiri dari 17 pasal, yaitu: pasal 252 s/d pasal 268.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;">40. Ketentuan penutup, terdiri dari 5 pasal, yaitu: pasal 269 s/d pasal 273.</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8Xd6sT2STEg_FZnh6KYL-jm2BML67td4PMjuEr5fxbEmEvvcJPAtbNGFKi0R499p_fxyfbisCm0DOpIRU1IDyNogswMt4t5sS2OTccST3XecInoKjPlWn8nmYGo1-tVnlmmNGgkIGP71e/s1600/IMG_20190502_073611.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="229" data-original-width="158" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8Xd6sT2STEg_FZnh6KYL-jm2BML67td4PMjuEr5fxbEmEvvcJPAtbNGFKi0R499p_fxyfbisCm0DOpIRU1IDyNogswMt4t5sS2OTccST3XecInoKjPlWn8nmYGo1-tVnlmmNGgkIGP71e/s1600/IMG_20190502_073611.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 16px;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4AU554Egc3hsY6m66jLQNjRuVoqFziMIWbtdrFdaHmG-ewcaUbgr3gbf8n75PGeTfu50Lbp_FWuY9EDK35B12dM17zNmoHbM9co4rKE6Wg44zzUqEM4fmrIhgP8gm0wwchE_2aMT78ShF/s1600/IMG_20190502_073611.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="229" data-original-width="158" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4AU554Egc3hsY6m66jLQNjRuVoqFziMIWbtdrFdaHmG-ewcaUbgr3gbf8n75PGeTfu50Lbp_FWuY9EDK35B12dM17zNmoHbM9co4rKE6Wg44zzUqEM4fmrIhgP8gm0wwchE_2aMT78ShF/s1600/IMG_20190502_073611.jpg" /></a></span></div>
</div>
Faisal Rasyidishttp://www.blogger.com/profile/00842912993404329736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7992752271435275856.post-66492261744250565022019-04-30T19:16:00.000-07:002019-11-10T16:56:10.994-08:00ACEH BUKAN PEMBERONTAK TAPI ACEH DULU NEGARA YANG BERDAULAT<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="article-header" style="background-color: white; display: table; font-family: "Helvetica Neue Light", HelveticaNeue-Light, "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; height: 64px; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-align: center; width: 340px;">
<a class="ribbon date " href="http://aneukacehseluruhdunia.blogspot.com/2013/03/aceh-bukan-pemberontak-tapi-aceh-dulu.html" itemprop="url" style="color: #eeeeee; cursor: pointer; display: inline-block; float: left; left: 20px; margin: 0px 5px 5px 0px; outline: none; position: absolute; text-decoration-line: none; top: 20px; transition: color 0.3s ease 0s; width: 35px;" title="29th March 2013"><div class="top ribbon-piece" style="background-color: #666666; border-bottom: 1px solid rgba(255, 255, 255, 0.6); border-radius: 1px 1px 0px 0px; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 5px; font-size: 11px; margin: 0px; outline: none; padding: 4px 0px; position: relative; text-transform: uppercase; transition: background-color 0.5s ease-in 0s;">
MAR</div>
<div class="bottom ribbon-piece" style="background-color: #666666; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 5px; font-size: 17px; margin: 0px; outline: none; padding: 5px 0px; transition: background-color 0.5s ease-in 0s;">
29</div>
<div class="tail" style="height: 10px; margin: 0px; outline: none; overflow: hidden; padding: 0px; position: relative;">
<div class="left ribbon-piece" style="background-color: #666666; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 5px; height: 10px; left: -9px; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; position: absolute; top: -10px; transform: rotate(-25deg); transition: background-color 0.5s ease-in 0s; width: 50px;">
</div>
<div class="right ribbon-piece" style="background-color: #666666; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 5px; height: 10px; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; position: absolute; right: -9px; top: -10px; transform: rotate(25deg); transition: background-color 0.5s ease-in 0s; width: 50px;">
</div>
</div>
</a><h1 class="title entry-title" itemprop="name" style="color: #333333; display: table-cell; font-size: 20px; font-weight: normal; margin: 0px; padding: 0px 0px 0px 50px; position: relative; vertical-align: middle; width: 290px;">
<a data-id="8117200665009538256" data-item-type="post" href="http://aneukacehseluruhdunia.blogspot.com/2013/03/aceh-bukan-pemberontak-tapi-aceh-dulu.html" itemprop="url" rel="bookmark" style="color: #333333; outline: none; text-decoration-line: none; transition: color 0.3s ease 0s;">ACEH BUKAN PEMBERONTAK TAPI ACEH DULU NEGARA YANG BERDAULAT</a></h1>
</div>
<div class="article-content entry-content" itemprop="articleBody" style="background-color: white; clear: both; color: #333333; font-family: "Helvetica Neue Light", HelveticaNeue-Light, "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1.4; margin: 10px auto 5px; outline: none; padding: 0px; text-align: justify;">
<div dir="ltr" style="margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoEx5ZD2gBk2kFk_pAqHGfZrN61auHTmqOuE8JInyGT6VXQlqacpMOnR-EDGrH3cr945QmgT0FLhpBI2JclpyzOX2qnIl2NwXK4DHYU_m7eSZB8WtBWQsN1ZshQADabKAejlmvXEEjBd8/s1600/ACEH.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; color: #009eb8; display: inline; float: left; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px !important; margin-right: 1em; margin-top: 0px !important; outline: none; text-decoration-line: none; transition: color 0.3s ease 0s;"><img border="0" height="242" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoEx5ZD2gBk2kFk_pAqHGfZrN61auHTmqOuE8JInyGT6VXQlqacpMOnR-EDGrH3cr945QmgT0FLhpBI2JclpyzOX2qnIl2NwXK4DHYU_m7eSZB8WtBWQsN1ZshQADabKAejlmvXEEjBd8/s400/ACEH.jpg" style="-webkit-border-image: url("data:image/png; border: 9px none; box-sizing: border-box; display: inline-block; height: auto; margin: 10px auto; max-width: 100%; padding: 8px; position: relative;" width="400"></a></div>
<div style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-size: medium;"><span class="userContent">Bila Bangsa Aceh Bersatu dan menuntut Kedaulatannya kembali ke dunia Internasional Itu Sah – Sah Saja, dikarenakan Bangsa Aceh tidak pernah berontak pada NKRI, karena bukti sejarah mengatakan seperti itu.<br><br>Di dalam buku-buku pelajaran sej<span class="text_exposed_show">arah dan media massa nasional, beberapa tahun sebelum terciptanya perdamaian di Nangroe Aceh Darussalam, kita sering mendengar istilah ‘pemberontakan rakyat Aceh’ atau ‘pemberontakan Aceh’ terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).<br><br>Sejak zaman kekuasaan Bung Karno hingga presiden-presiden penerusnya, sejumlah ‘kontingen’ pasukan dari berbagai daerah terutama dari Jawa dikirim ke Aceh untuk ‘memadamkan’ pemberontakan ini. Kita seakan menerima begitu saja istilah ‘pemberontakan’ yang dilakukan Aceh terhadap NKRI. Namun tahukah kita bahwa istilah tersebut sesungguhnya bias dan kurang tepat? Karena sesungguhnya dan ini fakta sejarah bahwa Naggroe Aceh Darussalam sebenarnya tidak pernah berontak pada NKRI, namun menarik kembali kesepakatannya dengan NKRI. Dua istilah ini, “berontak” dengan “menarik kesepakatan” merupakan dua hal yang sangat berbeda.<br><br>*) Aceh Sudah Berdaulat Sebelum NKRI Lahir.<br><br>NKRI secara resmi baru merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945. Sedangkan Nanggroe Aceh Darussalam sudah berabad-abad sebelumnya merdeka, memiliki hukum kenegaraan Qanun-nya sendiri, menjalin persahabatan dengan negeri-negeri seberang lautan, dan bahkan pernah menjadi bagian (protektorat) dari Kekhalifahan Islam Tuki Utsmaniyah.<br><br>Jadi, bagaimana bisa sebuah negara yang merdeka dan berdaulat sejak abad ke-14 Masehi, bersamaan dengan pudarnya kekuasaan Kerajaan Budha Sriwijaya, dianggap memberontak pada sebuah Negara yang baru merdeka di abad ke -20 ?<br><br>Nanggroe Aceh Darussalam merupakan negara berdaulat yang sama sekali tidak pernah tunduk pada penjajah Barat. Penjajah Belanda pernah dua kali mengirimkan pasukannya dalam jumlah yang amat besar untuk menyerang dan menundukkan Aceh, namun keduanya menemui kegagalan, walau dalam serangan yang terakhir Belanda bisa menduduki pusat-pusat negerinya.<br><br>Sejak melawan Portugis hingga VOC Belanda, yang ada di dalam dada rakyat Aceh adalah mempertahankan marwah, harga diri dan martabat, Aceh Darussalam sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat berdasarkan Qanun Meukuta Alam yang bernafaskan Islam.<br><br>Saat itu, kita harus akui dengan jujur, tidak ada dalam benak rakyat Aceh soal yang namanya membela Indonesia. Sudah ratusan tahun, berabad-abad Kerajaan Aceh Darussalam berdiri dengan tegak bahkan diakui oleh dunia Timur dan Barat sebagai “Negara” yang merdeka dan berdaulat.<br><br>Istilah “Indonesia” sendiri baru saja lahir di abad ke-19. Jika diumpamakan dengan manusia, maka Aceh Darussalam adalah seorang manusia dewasa yang sudah kaya dengan asam-garam kehidupan, kuat, dan mandiri, sedang “Indonesia” masih berupa jabang bayi yang untuk makan sendiri saja belum lah mampu melakukannya.<br><br>Banyak literatur sejarah juga lazim menyebut orang Aceh sebagai “Rakyat Aceh”, tapi tidak pernah menyebut hal yang sama untuk suku-suku lainnya di Nusantara. Tidak pernah sejarah menyebut orang Jawa sebagai rakyat Jawa, orang Kalimantan sebagai rakyat Kalimantan, dan sebagainya. Yang ada hanya rakyat Aceh. Karena Aceh sendari dulu memang sebuah bangsa yang sudah merdeka dan berdaulat.</span></span></span></div>
</div>
</div>
<div class="article-footer" style="background-color: white; clear: both; font-family: "Helvetica Neue Light", HelveticaNeue-Light, "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-align: center;">
<div class="publish-info" style="color: grey; margin: 0px; outline: none; padding: 5px 0px;">
Posted <abbr class="time published" itemprop="datePublished" style="border: none; color: #333333; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration-line: none; text-decoration-style: initial;" title="2013-03-29T12:09:00.002Z">29th March 2013</abbr> by <a class="url fn" href="http://www.blogger.com/profile/07789892090144192186" itemprop="author" rel="author" style="color: #009eb8; outline: none; text-decoration-line: none; transition: color 0.3s ease 0s;">IKATAN SILATURRAHMI ANEUK ACEH SELURUH DUNIA</a></div>
</div>
</div>
Faisal Rasyidishttp://www.blogger.com/profile/00842912993404329736noreply@blogger.com14tag:blogger.com,1999:blog-7992752271435275856.post-71909332747042882712019-04-27T21:37:00.000-07:002019-04-27T21:39:08.639-07:00" Buraq Menurut Hadis Nabi Muhammad SAW "<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHS4k0rZdd4cvOBAkTFSFffDeIYwI8m3jfVmKwRaIGhyphenhyphenqzwhgJz61n5wIpvGbG7tAu7Eua8iK_lOhjBZCCl95gFHXqAsqK1yhy0sYd2_iUt1QJQgiVFE0stTSTwpSJztkffzAPFaLgVP9g/s1600/FB_IMG_1556425789805.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="189" data-original-width="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHS4k0rZdd4cvOBAkTFSFffDeIYwI8m3jfVmKwRaIGhyphenhyphenqzwhgJz61n5wIpvGbG7tAu7Eua8iK_lOhjBZCCl95gFHXqAsqK1yhy0sYd2_iUt1QJQgiVFE0stTSTwpSJztkffzAPFaLgVP9g/s1600/FB_IMG_1556425789805.jpg" /></a></div>
<br />
<br />
* Sesuai Dengan Tulisan Di Bawah, dapat disimpulkan bahwa Buraq versi hadis-hadis Nabi SAW sangat berbeda dengan Buraq versi non islam (Yahudi). Sebagai seorang muslim, tentunya kita hanya meyakini Buraq yang di ceritakan oleh Nabi SAW saja dan bukan yang selain itu. Wallahu’alam bi shawwab. " Dosen STAI Zawiyah Cot Kala Langsa DR. H. Zulkarnain, MA<br />
<br />
( Oleh: DR. H. Zulkarnain, MA )<br />
<br />
Al-Buraq secara bahasa juga diartikan farasun mujanahun yang artinya kuda yang bersayap (Kamus al-Bisri, hlm. 30), menurut Imam Jalaluddin Muhammad ibn Mukarram ibn Ali ibn Manzhur di dalam kitab Lisan al-Arab halaman 392, Buraq adalah nama hewan yang dikendarai oleh Rasul SAW pada malam Isra’ dan Mi’raj.<br />
<br />
Secara bahasa, Buraq dengan harakat dhammah pada huruf ba diambil dari lafaz al-bariq yang artinya sangat putih. Dari sisi kebahasaan, dapat disimpulkan bahwa Buraq adalah hewan yang memiliki kecepatan gerak seperti kilat, memiliki warna yang sangat putih dan kuda yang memiliki sayap.<br />
<br />
Di dalam hadis riwayat Imam Muslim yang nama lengkapnya al-Imam abi al-Husein Muslim ibn Hajjaj ibn Muslim al-Qusyairi al-Nisaburi, di dalam kitabnya al-Jami’ al-Sahih juz I halaman 99, yang bersumber dari sahabat Anas bin Malik, ia berkata: adalah Rasulullah SAW. bersabda: didatangkan kepadaku Buraq, yaitu hewan (dabbah) yang berwarna putih (abyadh), bertubuh panjang (thawil), lebih besar dari keledai dan lebih kecil dari baghal, dan sekali ia menjejakkan kakinya yang berkuku bergerak sejauh mata memandang.<br />
<br />
Imam Jalaluddin al-Suyuti mengatakan, “Abu al-Fadhal bin Umar…. Dari Qonan bin Abdullah al-Nuhmi dari Abu Tibyan al-Janbi dari Abu ‘Ubaidah, yaitu Abdullah bin Mas’ud, ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, ” Jibril mendatangiku dengan seekor hewan yang tingginya di atas keledai dan di bawah baghal, lalu Jibril menaikkanku di atas hewan itu kemudian bergerak bersama kami, setiap kali naik maka kedua kakinya yang belakang sejajar dengan kedua kaki depannya, dan setiap kali turun kedua kaki depannya sejajar dengan kedua kaki belakangnya (al-Said ‘Alawi al-Maliki al-Hasani di dalam kitabnya al-Anwar al-Bahiyyah min Isra’ wa Mi’raj Khair al-Bariyyah, halaman 111)<br />
<br />
Berdasarkan kutipan-kutipan hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Imam al-Baihaqi di atas, dapat disimpulkan bahwa menurut hadis Nabi Muhammad SAW, Buraq itu adalah seekor hewan warna bulunya putih, tubuhnya panjang, tingginya melebihi keledai dan lebih kecil dari baghal, telinganya bergelombang atau bergerigi, kecepatannya seperti kilat atau cahaya, memiliki 4 kaki, jika naik kedua kaki belakangnya disejajarkan dengan dua kaki depannya, dan jika menurun kedua kaki depannya disejajarkan dengan kedua kaki belakangnya.<br />
<br />
(Penulis adalah Dosen STAIN Zawiyah Cot Kala Langsa)</div>
Faisal Rasyidishttp://www.blogger.com/profile/00842912993404329736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7992752271435275856.post-61668817938913665862019-04-26T20:52:00.000-07:002019-04-26T20:52:14.217-07:00Pemuda Aceh Harapan Rakyat<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgH0t9Uovtc39-WdyvRTQUaROvcPJsaWY_iHzSwKsEoaJ-Ai0THN9kgszx2TgsSMfCus_Ub87-lt8HPIRW3-U6YppsSir979TaXOsXYF-JEeNUIfvCaKmNsRLmW7OP4nh_J1tqy2iXo71WY/s1600/IMG_20190427_104754.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="458" data-original-width="691" height="424" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgH0t9Uovtc39-WdyvRTQUaROvcPJsaWY_iHzSwKsEoaJ-Ai0THN9kgszx2TgsSMfCus_Ub87-lt8HPIRW3-U6YppsSir979TaXOsXYF-JEeNUIfvCaKmNsRLmW7OP4nh_J1tqy2iXo71WY/s640/IMG_20190427_104754.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghPZdoAFtWhPL5CIJuF7iP_AyzWDQ_K-rZ1kiqiq58vTpnJHwU7JIz0N92JsfM5hve3IOese_ejk14gYLP8R4OZoO5-x26TXZ_Hlij692rZVKBXs2PoXYvEko-xTKRP_zgbVmE7aAJ35V0/s1600/IMG_20190427_104754.jpg" imageanchor="1"></a>
" PEMUDA ACEH harus menjadi Timses untuk Memperjuangkan Masa Depan ACEH yang lebih baik bagi anak cucu kita. Kita harus berlomba dalam KEBAIKAN, bukan hanya bertanding untuk sekedar Mengalahkan dan Memenangkan. ”
</div>
Faisal Rasyidishttp://www.blogger.com/profile/00842912993404329736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7992752271435275856.post-43107188669180260382017-11-28T07:23:00.001-08:002017-11-28T07:37:16.268-08:00Sekilas Kisah Alm. Tengku Tjhik di Tiro Umar (Tengku Tu) Seorang Pahlawan Nasional Aceh. <p dir="ltr">Alm Teungku Tjhik Di Tiro Umar bèn Teungku Tjhik Di Tiro Mahjeddin bèn Teungku Tjhik Di Tiro Muhammad Saman (Abuwa Alm Paduka Wali Negara Teungku Tjhik Di Tiro Hasan Muhammad)</p>
<p dir="ltr">Alm. Tengku Tjhik di Tiro Umar (Tengku Tu) merupakan salah seorang Pahlawan Nasional Atjeh, beliau dikenal dgn Panggilan Tengku Tu di Pidie. Beliau lahir dlm rimba pegunungan Halimon antara Tangse dgn Geumpang Pidie ketika sedang berkecamuk perang gerilja thn 1904 dibawah pimpinan ajahnja Tengku Mahjuddin. Pada thn 1910 ia ditemukan Belanda sendirian didlm rimba sesudah terjadi pertempuran ditengah lebih kurang 46 Sjuhada termasuk Ibu Tiri Poetjut Meurah Gambang Putri Teuku Umar Johan Pahlawan 21 Mei 1910 saat beliau baru berusia 6 Thn ibunja Poetjut Asiah telah meninggal thn 1908.<br>
Pada saat itu beliau di tahan Belanda di Penjara Keudah Banda Atjeh sampai 1916 tanpa Ibu Bapak Sanak Famili semua telah gugur dimedan Pertempuran, dimasa perjuangan thn 1945 beliau Pembina barisan Mudjahidin dlm Agresi I Medan Area dipusatkan Mesjid Tiro.</p>
<p dir="ltr">Semasa hidupnya beliau merupakan orang pertama jang mendirikan Zajah Darul Tahzib ini dan beliiau djuga jang mendirikan beberapa Mesjid diantaranjan, Mesjid Mureue, <br>
Mesjid Amanatun Geumpang, Mesjid Tiro, Mesjid Pasie Lhok, dan sebagainja. Akhirnja beliau Meninggal dlm Tahanan Rumah lajaknja gubuk reot pada 26 djuli 1980 / 15 Ramadhan 1400.H hari sabtu saat Azan Ashar di kampung Keuramat Banda Atjeh dan dikebumikan di kampung asalnja Lhok rheum blang keumot tunong lameulo Kuta bakti Pidie.(@Lsm.Rapai.com)</p><p dir="ltr"><br></p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYD383aOSIroRySjorTzowFINr52zs9mCroLLNpuW94bd9T-QB8LpBr8_2IMpbJ7cXWGHrXv9A0eHBfkRBi6XrjQWsJBgQ6pL6VtvHhQcW3EE28A5Aj-EEZ1l_wqJBn7aQtbj6yCUhbRMj/s1600/FB_IMG_1510342510490.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYD383aOSIroRySjorTzowFINr52zs9mCroLLNpuW94bd9T-QB8LpBr8_2IMpbJ7cXWGHrXv9A0eHBfkRBi6XrjQWsJBgQ6pL6VtvHhQcW3EE28A5Aj-EEZ1l_wqJBn7aQtbj6yCUhbRMj/s640/FB_IMG_1510342510490.jpg"> </a> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5D5GqY4URarcoMWu1LeQq09MQJCXwAmgU5Zg0NZWPgI8Z0xK82Hp8rittt8e5X6TuUEVEjBozXo2QMX4HFry8aZiWKmJDtn4kRj1zhkPPi7pzavDBpxDY0-4Iw1RLTs55W632OKyRcgPX/s1600/IMG_20171126_014100.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5D5GqY4URarcoMWu1LeQq09MQJCXwAmgU5Zg0NZWPgI8Z0xK82Hp8rittt8e5X6TuUEVEjBozXo2QMX4HFry8aZiWKmJDtn4kRj1zhkPPi7pzavDBpxDY0-4Iw1RLTs55W632OKyRcgPX/s640/IMG_20171126_014100.jpg"> </a> </div>Faisal Rasyidishttp://www.blogger.com/profile/00842912993404329736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7992752271435275856.post-50367993649726777002017-09-14T12:32:00.001-07:002017-09-14T12:32:58.258-07:00DEWAN FRAKSI PARTAI ACEH Mendukung Penuh PEMKO Untuk Menyikat Habis Togel di Kota Lhokseumawe<p dir="ltr">Sekretaris Fraksi PA sekaligus Ketua Komisi A DPRK Lhokseumawe  "<b>Faisal</b> <b>Rasyidis</b>" mendukung penuh kebijakan Wakil Walikota Lhokseumawe, <b>H. </b><b>Yusuf</b> <b>Muhammad</b>, yang menegaskan Untuk Siap Sikat habis Togel di Wilayah Kota Lhokseumawe. (Modus Aceh, 18:23 WIB, 14 September 2017)</p>
<p dir="ltr">Menurut kami jangan Togel saja, Kenakalan Remaja, Sex Bebas, Narkoba serta LGBT juga harus jadi Perhatian, Serta Hiburan Malam yang melanggar Syari'at juga harus di tertibkan. Mengingat hal - hal tsb sudah sampai pada Stadium parah yang sangat Meresahkan Warga.</p>
<p dir="ltr">Terkait Peraturan Walikota (<b>PERWAL</b>) yang akan diterbitkan Okteber depan, sebagai upaya mengefektifkan kinerja Polisi Syariat Islam dalam membasmi Penyakit yang meresahkan warga, kami Wakil Rakyat dari Fraksi PA DPRK juga mendukung sepenuhnya. Tapi tidak Cukup Polisi Syariat Islam Saja, harus diback Up <b>Personil</b> <b>Kodim</b> & <b>Polres</b> Sebagai Unsur Muspida Plus serta dipandang Perlu melibatkan juga OKP dan Ormas Islam sehingga Proses Penindakan Pelanggaran Syari'at Islam nantinya akan Efektif dan Sukses.</p>
<p dir="ltr">Selain itu kami berharap, Agar  Pemerintah benar - benar Serius dan Istiqamah atas kebijakan yang akan dijalankan nantinya, tanpa pilih Kasih,  siapapun Oknum Pelakunya harus di tindak tegas tampa pandang bulu, Karena ini Harapan Masyarakat Kota Lhokseumawe ujar<b> </b><b><b>F</b></b><b><b>a</b></b><b><b>i</b></b><b><b>s</b></b><b><b>a</b></b><b><b>l</b></b><b> </b><b><b>R</b></b><b><b>a</b></b><b><b>s</b></b><b><b>y</b></b><b><b>i</b></b><b><b>d</b></b><b><b>i</b></b><b><b>s</b></b><b><b> </b></b><b><b>*</b></b><b><b>*</b></b><b><b>*</b></b> <b>(</b>zf)</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXTBNdYGRryEYNx-D9GQuM3sotQ02rOZA2sxKvSIYNbtUBV676gk6jyqSYYMuVzHa-oWiBo_FeYyJISduR550T8r3gIxzW-tS5b8KUj2wATHoMbGiaowYUBziTn87qEZblxAD8is2B5lcj/s1600/PicsArt_05-20-03.13.20.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXTBNdYGRryEYNx-D9GQuM3sotQ02rOZA2sxKvSIYNbtUBV676gk6jyqSYYMuVzHa-oWiBo_FeYyJISduR550T8r3gIxzW-tS5b8KUj2wATHoMbGiaowYUBziTn87qEZblxAD8is2B5lcj/s640/PicsArt_05-20-03.13.20.png"> </a> </div>Faisal Rasyidishttp://www.blogger.com/profile/00842912993404329736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7992752271435275856.post-21389576854021895812017-09-14T11:55:00.001-07:002017-09-14T12:24:05.906-07:00DEWAN FRAKSI PARTAI ACEH Mendukung Penuh PEMKO Untuk Menyikat Habis Togel di Kota Lhokseumawe<p dir="ltr">Sekretaris Fraksi PA sekaligus Ketua Komisi A DPRK Lhokseumawe "<b>Faisal</b> <b>Rasyidis</b>" mendukung penuh kebijakan Wakil Walikota Lhokseumawe, <b>H. </b><b>Yusuf</b> <b>Muhammad</b>, yang menegaskan Untuk Siap Sikat habis Togel di Wilayah Kota Lhokseumawe. (Modus Aceh, 18:23 WIB, 14 September 2017)</p>
<p dir="ltr">Menurut kami jangan Togel saja, Kenakalan Remaja, Sex Bebas, Narkoba serta LGBT juga harus jadi Perhatian, Serta Hiburan Malam yang melanggar Syari'at juga harus di tertibkan. Mengingat hal - hal tsb sudah sampai pada Stadium parah yang sangat Meresahkan Warga.</p>
<p dir="ltr">Terkait Peraturan Walikota (<b>PERWAL</b>) yang akan diterbitkan Okteber depan, sebagai upaya mengefektifkan kinerja Polisi Syariat Islam dalam membasmi Penyakit yang meresahkan warga, kami Wakil Rakyat dari Fraksi PA DPRK juga mendukung sepenuhnya. Tapi tidak Cukup Polisi Syariat Islam Saja, harus diback Up <b>Personil</b> <b>Kodim</b> & <b>Polres</b> Sebagai Unsur Muspida Plus serta dipandang Perlu melibatkan juga OKP dan Ormas Islam sehingga Proses Penindakan Pelanggaran Syari'at Islam nantinya akan Efektif dan Sukses.</p>
<p dir="ltr">Selain itu kami berharap, Agar Pemerintah benar - benar Serius dan Istiqamah atas kebijakan yang akan dijalankan nantinya, tanpa pilih Kasih, siapapun Oknum Pelakunya harus di tindak tegas tampa pandang bulu, Karena ini Harapan Masyarakat Kota Lhokseumawe ujar<b> </b><b><b>F</b></b><b><b>a</b></b><b><b>i</b></b><b><b>s</b></b><b><b>a</b></b><b><b>l</b></b><b> </b><b><b>R</b></b><b><b>a</b></b><b><b>s</b></b><b><b>y</b></b><b><b>i</b></b><b><b>d</b></b><b><b>i</b></b><b><b>s</b></b><b><b> </b></b><b><b>*</b></b><b><b>*</b></b><b><b>*</b></b> <b>(</b>zf)</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhU0m9QX29PX6OCAXvuf5xzPAeVIHj-ec21oUDQY3VnYnOk9o5uiDjARBS42b1hB63m1DpLaNgM5Gy5cEJOW5njJqyiZ-tEQLbm5XHmrG2WZDdcm0cdf9Ukk1MctjhI5dkH_IVzRhd8gM1t/s1600/PicsArt_05-20-03.13.20.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhU0m9QX29PX6OCAXvuf5xzPAeVIHj-ec21oUDQY3VnYnOk9o5uiDjARBS42b1hB63m1DpLaNgM5Gy5cEJOW5njJqyiZ-tEQLbm5XHmrG2WZDdcm0cdf9Ukk1MctjhI5dkH_IVzRhd8gM1t/s640/PicsArt_05-20-03.13.20.png"> </a> </div>Faisal Rasyidishttp://www.blogger.com/profile/00842912993404329736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7992752271435275856.post-19678772398729438932017-09-03T10:03:00.001-07:002017-09-03T13:17:44.046-07:00FRAKSI PARTAI ACEH Kota Lhokseumawe Mengecam Pemimpin Otoriter Myanmar atas Pembantaian Ummat Islam Rohingya<p dir="ltr">Aksi untuk saudara kita Muslim Rohingya.. </p><p dir="ltr">Kita Ummat Islam Aceh tidak boleh diam, Ummat Islam itu bersaudara ibarat satu Tubuh, kalau ada satu Organ tubuh yang sakit, organ yang lainnya juga merasakan sakit. </p>
<p dir="ltr">Sekarang Ummat Islam di Myanmar yakni Etnis Rohingya lagi Merasakan Penderitaan yang sangat menyayat hati yaitu setiap hari terjadi Pembunuhan dan pembantai terhadap Etnis Rohingya oleh Militer Myanmar dan sepertinya aksi para militer itu mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah setempat. </p>
<p dir="ltr">Sungguh Sedih Nasib Saudara Seiman kita disana, Pemukiman di Bumi Hanguskan, Orang di bakar hidup-hidup dari yang tua sampai Anak-anak. Hidup yang selalui di hantui Ketakutan. Atas Kebruntalan yang telah di lakukan oleh Rejim Oteriter tsb.</p>
<p dir="ltr">Oleh karena itu, kami Fraksi Partai Aceh DPRK Kota Lhokseumawe, atas dasar Solidaritas dan Jiwa Kemanusian, kami Mengutuk & Mengecam Aksi Genocide terhadap Etnis Muslim Rohingya Yang sedang gencar-gencarnya di lakukan Oleh Militer Myanmar. </p>
<p dir="ltr">Kami Mengajak Kepada Masyarakat Lhokseumawe :</p>
<p dir="ltr">1. Agar Membaca Do'a setelah Shalat 5 Waktu dan Mendo'akan Secara berjama'a di setiap Mesjid & Meunasah Agar Ummat Islam Rohingya terbebas dari Penindasan Kekejaman Pemerintah Rezim Oteriter Myanmar, dan Para Mujahidin Menang di Medan Perang dalam Melawan Tentara Rezim tsb. </p>
<p dir="ltr">2. Di harapkan kepada Seluruh Ormas Islam Yang ada di Lhokseumawe agar bersatu padu dalam Satu Niat "SAVE ROHINGYA" yakni bisa mengeluarkan Statement & Maklumat untuk di tujukan kepada Presiden RI dan Lembaga Internasional dengan Poin-Poin Sbb :</p>
<p dir="ltr">A. Mengutuk & Mengecam Kekejaman Rezim Oteriter Myanmar atas Kebiadapan Mareka terhadap Etnis Muslim Rohingya. </p>
<p dir="ltr">B. Menyampaikan Seruan kepada Presiden RI Bapak Jokowi, agar segera Mengusir Kedubes Myanmar dari Indonesia. </p>
<p dir="ltr">C. Mengajak Seluruh Lembaga Dunia Islam, OKI, Liga Arab agar Mengeluarkan Maklumat Setiap Negara Muslim mengirim Pasukan Jihad untuk siap Memerangi Rezim Oteriter Myanmar.</p>
<p dir="ltr">D. Menyerukan Kepada Negara2 yang tergabung dalam ASEAN agar Mengeluarkan Myanmar dari Keanggotaannya.</p>
<p dir="ltr">E. Mendesak Kepada "Komite Nobel Norwegia" yang setiap tahun memberikan Penghargaan Nobel Perdamaian. </p><p dir="ltr">Untuk segera Mencabut Penghargaan Nobel dari AUNG SAN SUU KYI karena dia telah Mengkhianati terhadap NOBEL Perdamaian tsb.."</p>
<p dir="ltr">Demikianlah Seruan & Kecaman yang dapat kami sampaikan mewakili Rakyat Kota Lhokseumawe.</p>
<p dir="ltr">Akhir kata kami Mengajak Rakyat Kota Lhokseumawe Marilah kita Memperkuat Ukhuwah & Persaudaraan Sesama MUSLIM. Sejelek apapun Saudara Se MUSLIM itu, ia adalah Saudara kita.<br>
</p><p dir="ltr">Atas Nama Fraksi Partai Aceh DPRK Lhokseumawe. </p><p dir="ltr">Faisal Rasyidis</p><p dir="ltr">Sekretaris </p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhh7pgRh4UNmEBksbC_MLEwWBZd4ZA5DZ7mx3SPQx5EfRnubHkaydEyleVxPmyCvtabnDGHu1Dv4s06oAwJfMXoYkORpIlpNQxXNz2DB0Pg-mBdxuwFZChDhwsVx4VIZfghav3MMXRnO-Uz/s1600/PicsArt_07-13-03.49.08.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhh7pgRh4UNmEBksbC_MLEwWBZd4ZA5DZ7mx3SPQx5EfRnubHkaydEyleVxPmyCvtabnDGHu1Dv4s06oAwJfMXoYkORpIlpNQxXNz2DB0Pg-mBdxuwFZChDhwsVx4VIZfghav3MMXRnO-Uz/s640/PicsArt_07-13-03.49.08.jpg"> </a> </div>Faisal Rasyidishttp://www.blogger.com/profile/00842912993404329736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7992752271435275856.post-85100129302929321432013-08-17T10:08:00.001-07:002013-08-17T10:08:47.415-07:00ACEH RED: Pasukan Inoeng Balee (Real Soldier Womens)<a href="http://septianagusman.blogspot.com/2013/03/pasukan-inoeng-balee-real-soldier-womens.html?spref=bl">ACEH RED: Pasukan Inoeng Balee (Real Soldier Womens)</a>: Pasukan Inong Balee yang dibentuk oleh sultan Alauddin Riayat syah Al- Mukammil merupakan armada perang yang semua personilnya terdiri dar...Faisal Rasyidishttp://www.blogger.com/profile/00842912993404329736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7992752271435275856.post-164263469086545172013-07-27T15:01:00.001-07:002013-07-27T15:01:17.020-07:00Jak Keunoe, U Sastra Aceh: Satra Aceh Meupeugah Seulamat Ramadhan<a href="http://sastraaceh.blogspot.com/2011/09/satra-aceh-meupeugah-seulamat-ramadhan.html?spref=bl">Jak Keunoe, U Sastra Aceh: Satra Aceh Meupeugah Seulamat Ramadhan</a>: Buloeh meukoeh disak oen pisang Breuh leukat adang, na ciet boh ubi Leumang ditoet uroe mak meugang Ngoen tape saja diboeh ngoen ragi Bulen...Faisal Rasyidishttp://www.blogger.com/profile/00842912993404329736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7992752271435275856.post-78306302037547233202013-07-03T14:52:00.001-07:002013-07-03T14:52:29.491-07:00Knowledge is My Power: 7 Tokoh Ilmuwan Islam Paling Berpengaruh di Dunia<a href="http://aliffrizky85.blogspot.com/2013/04/7-tokoh-ilmuwan-islam-paling.html?spref=bl">Knowledge is My Power: 7 Tokoh Ilmuwan Islam Paling Berpengaruh di Dunia</a>: Di awal era pertumbuhan islam, dunia pengetahuan mengalami zaman keemasan dengan bermunculannya ilmuwan-ilmuwan muslim, yang hingga sekara...Faisal Rasyidishttp://www.blogger.com/profile/00842912993404329736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7992752271435275856.post-39663112606902079582013-06-28T13:14:00.001-07:002013-06-28T13:14:04.975-07:00Habib Abdurrahman bin Alwi Al-Habsy (Habib Bugak): Pusara Habib Bugak Segera Dipugar<a href="http://habib-alhabsyi.blogspot.com/2012/02/pusara-habib-bugak-segera-dipugar.html?spref=bl">Habib Abdurrahman bin Alwi Al-Habsy (Habib Bugak): Pusara Habib Bugak Segera Dipugar</a>: Bireuen | Harian Aceh -Â Pusara serta areal makam Habib Abdurrahman bin Alwi Al-Habsy (Habib Bugak), pewakaf Baitul Asyi di Arab Saudi di...Faisal Rasyidishttp://www.blogger.com/profile/00842912993404329736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7992752271435275856.post-49685703166236947222013-06-28T13:13:00.001-07:002013-06-28T13:13:00.785-07:00Habib Abdurrahman bin Alwi Al-Habsy (Habib Bugak): Habib Bugak Aceh (Habib Abdurrahman Bin Alwi Al-Ha...<a href="http://habib-alhabsyi.blogspot.com/2012/02/habib-bugak-aceh-habib-abdurrahman-bin.html?spref=bl">Habib Abdurrahman bin Alwi Al-Habsy (Habib Bugak): Habib Bugak Aceh (Habib Abdurrahman Bin Alwi Al-Ha...</a>: Gelar Dari Sultan Aceh Darussalam: - Teuku Chik Monklayu - - Bentara Laksamana Di Monklayu - - Tengku Habib, Qadhi, Imeum dan Khatib ...Faisal Rasyidishttp://www.blogger.com/profile/00842912993404329736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7992752271435275856.post-39111798986867039332013-06-28T13:10:00.001-07:002013-06-28T13:10:51.034-07:00Habib Abdurrahman bin Alwi Al-Habsy (Habib Bugak): Foto Rumah Aceh di Arab SAudi<a href="http://habib-alhabsyi.blogspot.com/2012/02/rumah-aceh-baet-al-asyi-bertingkat-lima.html?spref=bl">Habib Abdurrahman bin Alwi Al-Habsy (Habib Bugak): Foto Rumah Aceh di Arab SAudi</a>: Rumah Aceh (Baet Al-Asyi) bertingkat lima terletak di kawasan Jiad Bir Balila 400 m dari Masjidil Haram Disini dulu banyak tinggal tokoh...Faisal Rasyidishttp://www.blogger.com/profile/00842912993404329736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7992752271435275856.post-11817920285074436242013-06-28T12:16:00.001-07:002013-06-28T12:16:56.578-07:00Pancasila Ternyata Ada Dalam Kitab Suci Yahudi - mehrir<a href="http://mehrir.blogspot.com/2012/12/pancasila-ternyata-ada-dalam-kitab-suci.html#.Uc3hH9MNt0o.blogger">Pancasila Ternyata Ada Dalam Kitab Suci Yahudi - mehrir</a>Faisal Rasyidishttp://www.blogger.com/profile/00842912993404329736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7992752271435275856.post-78131923738576634202013-06-28T12:12:00.001-07:002013-06-28T12:12:10.439-07:00Prasasti Kohler, Bukti Yahudi Perangi Aceh - mehrir<a href="http://mehrir.blogspot.com/2012/12/prasasti-kohler-bukti-yahudi-perangi.html#.Uc3gAayA5Rs.blogger">Prasasti Kohler, Bukti Yahudi Perangi Aceh - mehrir</a>Faisal Rasyidishttp://www.blogger.com/profile/00842912993404329736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7992752271435275856.post-53586355676017940162013-06-28T12:04:00.001-07:002013-06-28T12:04:11.570-07:00Perang Aceh: “Kisah Kegagalan Snouck Hurgronje” - mehrir<a href="http://mehrir.blogspot.com/2012/12/perang-aceh-kisah-kegagalan-snouck.html#.Uc3eEqpkHGE.blogger">Perang Aceh: “Kisah Kegagalan Snouck Hurgronje” - mehrir</a>Faisal Rasyidishttp://www.blogger.com/profile/00842912993404329736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7992752271435275856.post-30605451939985802212013-06-25T11:44:00.001-07:002013-06-25T11:44:22.124-07:00treeng.co.id: Bepergian dengan Atjeh Tram Tempo Doeloe<a href="http://treengcoid.blogspot.com/2013/02/bepergian-dengan-atjeh-tram-tempo-doeloe.html?spref=bl">treeng.co.id: Bepergian dengan Atjeh Tram Tempo Doeloe</a>: Atjeh Tram, Riwayatmu Kini Atjeh Tram" di atas jembatan "Demmeni" di Kutaraja (Banda Aceh), sekitar tahun 1895. Sumb...Faisal Rasyidishttp://www.blogger.com/profile/00842912993404329736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7992752271435275856.post-65884506446260973502013-06-25T11:42:00.001-07:002013-06-25T11:42:14.421-07:00Cerita SMP 1 Lhokseumawe peninggalan Belanda<a href="http://fawaunly.blogspot.com/2011/02/cerita-smp-1-lhokseumawe-peninggalan.html#.UcnkfY-VJBs.blogger">Cerita SMP 1 Lhokseumawe peninggalan Belanda</a>Faisal Rasyidishttp://www.blogger.com/profile/00842912993404329736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7992752271435275856.post-38155465148126598522013-06-25T11:17:00.001-07:002013-06-25T11:17:36.921-07:00Aneuk Gampong: Tragedi Sultan Iskandar Muda Menghukum Pancung Put...<a href="http://amryksr.blogspot.com/2012/01/tragedi-sultan-iskandar-muda-menghukum.html?spref=bl">Aneuk Gampong: Tragedi Sultan Iskandar Muda Menghukum Pancung Put...</a>: "... Matee Aneuk Meupat Jeurat, Gadoh Adat Hana Pat Tamita ..." Inilah asal muasal filosofis yang beranj...Faisal Rasyidishttp://www.blogger.com/profile/00842912993404329736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7992752271435275856.post-65056414779372961242013-06-25T11:16:00.001-07:002013-06-25T11:16:27.010-07:00Aneuk Gampong: Kerajaan Jeumpa Aceh Abad 777 M<a href="http://amryksr.blogspot.com/2012/01/kerajaan-jeumpa-aceh-abad-777-m.html?spref=bl">Aneuk Gampong: Kerajaan Jeumpa Aceh Abad 777 M</a>: Sebagaimana dikemukakan terdahulu, bahwa sebelum Nabi Muhammad saw membawa Islam, Dunia Arab dengan Dunia Melayu sudah menjalin hubung...Faisal Rasyidishttp://www.blogger.com/profile/00842912993404329736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7992752271435275856.post-30021923917463767772013-06-25T11:14:00.001-07:002013-06-25T11:14:30.587-07:00Aneuk Gampong: Wasiat Terakhir Abdullah Syafie<a href="http://amryksr.blogspot.com/2012/01/wasiat-terakhir-abdullah-syafie.html?spref=bl">Aneuk Gampong: Wasiat Terakhir Abdullah Syafie</a>: "... Jika pada suatu hari nanti Anda mendengar berita bahwa saya telah syahid, janganlah saudara merasa sedih dan pat...Faisal Rasyidishttp://www.blogger.com/profile/00842912993404329736noreply@blogger.com0